“Kami sudah menyusun proposal bisnis yang lengkap untuk semua unit usaha termasuk proposal bisnis untuk unit bisnis yang nanti akan kami tambahkan,” tutupnya dengan penuh harap.
Salah satunya Ratu (52 tahun), seorang warga Desa Aeng Batu-Batu, bercerita bagaimana kehidupannya kini jauh lebih mudah terutama untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti sembako dan barang-barang subsidi dari pemerintah.
“Setelah ada koperasi desa Merah Putih sangat membantu, apalagi di gerai ada bahan pokok yang lebih murah dibanding warung di luar,” ujarnya dengan penuh rasa syukur. Bagi Ratu, harga minyak, gula, beras, hingga gas LPG di gerai koperasi benar-benar meringankan beban rumah tangganya. Ia bisa berhemat tanpa harus jauh-jauh mencari tempat belanja dengan harga yang lebih murah.
Baca Juga:Telkomsigma Kenalkan Digitalisasi Mikro Banking berbasis AI untuk BPR/BPRS/KoperasiDukung Ekonomi Desa, Bupati Bandung Kucurkan Rp10 Miliar untuk 100 Koperasi Merah PutihÂ
Harapannya, gerai sembako koperasi bisa menyediakan lebih banyak komoditas, sehingga masyarakat semakin betah berbelanja di sana.
Tidak hanya kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan berupa apotik dan klinik desa juga sangat membantunya.
“Kalau lagi sakit, kami lebih dekat untuk periksa kesehatan. Lebih murah, lebih mudah diakses,” ucapnya sambil tersenyum lega.
Kisah Ratu ini mewakili suara banyak warga yang merasakan langsung manfaat Kopdes Merah Putih. (*)
