Blak-blakan! Ketua KY Amzulian Rifai Akui Publik Belum Puas, Sebut Trust ke Mahkamah Agung Jadi Problem Akut

Blak-blakan! Ketua KY Amzulian Rifai Akui Publik Belum Puas, Sebut Trust ke Mahkamah Agung Jadi Problem Akut
Blak-blakan! Ketua KY Amzulian Rifai Akui Publik Belum Puas, Sebut Trust ke Mahkamah Agung Jadi Problem Akut  
0 Komentar

KURASI MEDIA – Ketua Komisi Yudisial (KY) RI, Prof. Amzulian Rifai, secara blak-blakan mengakui bahwa kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan di Indonesia, khususnya Mahkamah Agung (MA), masih menjadi problem akut. Ia juga tak menampik publik masih kecewa dengan kinerja KY.

​”Kalau kita bicara tentang kepercayaan publik, inilah problemnya!” tegas Amzulian dalam sambutannya di acara Sinergitas Komisi Yudisial dan Media Massa bertajuk “Refleksi Dua Dekade Menjaga dan Menegakkan Integritas Hakim” di Hotel Harris, Kota Bandung, pada Jumat (14/11) malam.

​Dia membeberkan data survei Mei 2025 yang menampar realitas. Di negara hukum, MA justru terlempar di urutan kelima lembaga terpercaya, kalah telak dari TNI, Presiden, hingga Kejaksaan Agung.

Baca Juga:BRI Peduli Salurkan Bantuan Kendaraan Penunjang Pendidikan untuk Yayasan Krida NusantaraIndibiz Ajak UKM Ikut Program Pahlawan Digital Masa Kini

​”Mestinya trust public itu pada Mahkamah Agung, pada peradilan kita, itu pada posisi nomor satu. Tapi faktanya tidak demikian,” ujarnya prihatin.

​Ironisnya, kata Amzulian, rendahnya kepercayaan ini terefleksi dari banyaknya masyarakat yang seolah tak pernah lelah mencari keadilan hingga tingkat tertinggi.

​”Kasus kecil pun dia mau banding, dia mau kasasi, dia mau PK (Peninjauan Kembali), dan mendobrak teori manapun, PK bisa berkali-kali. Ini sebetulnya merefleksikan rendahnya kepercayaan publik kepada dunia peradilan,” tuturnya.

​Tak hanya MA, Amzulian juga jujur mengakui bahwa publik belum sepenuhnya puas dengan kinerja KY yang telah berdiri 20 tahun.

​”Kita harus jujur, sampai hari ini juga mereka (publik) belum puas dengan kinerja Komisi Yudisial. Saya berkeliling di banyak tempat, di perguruan tinggi, ya, itu umumnya mereka masih agak kecewa,” katanya.

​Meski begitu, Amzulian menegaskan KY tetap bekerja mengawasi hakim. Salah satu contohnya adalah saat KY mengusut hakim yang terjerat narkoba di Banten, murni berdasarkan pemberitaan media.

​”Tidak ada laporan masyarakat, tapi yang ada adalah tulisan rekan-rekan di media. Kita tindak lanjuti yang berakhir pada pemecatan terhadap hakim tersebut. Itu kebetulan saya yang Ketua Majelis Kehormatan Hakimnya,” ungkap Amzulian.

Baca Juga:Cetak Generasi Peduli Jalan Raya, AHM Dukung Pejuang Muda Keselamatan Indonesia.5 Jenis Tabungan Terbaik untuk Pendidikan Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

​Ia menyebut tugas terberat KY adalah seleksi calon hakim agung, yang dijaminnya bersih dari KKN. Saking ketatnya, ia mengaku nyaris mencatat sejarah kelam.

0 Komentar