KURASI MEDIA – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memberikan pernyataan keras terkait situasi di Gaza. Dalam wawancaranya dengan radio Spanyol RAC1 pada Senin (17/11/2025), ia menilai Israel melakukan pembantaian dan menyebut bahwa dunia telah gagal membela rakyat Palestina.
Guardiola mengungkapkan keprihatinan mendalam atas penderitaan warga sipil di Gaza. Pelatih berusia 54 tahun itu mengatakan bahwa ia membayangkan rakyat Palestina menunggu pertolongan dunia, namun tidak ada tindakan nyata yang muncul.
“Setiap kali saya membayangkan apa yang dialami warga Palestina, rasanya seluruh dunia telah meninggalkan mereka. Anak-anak, orang tua, keluarga yang lahir di sana tidak bersalah. Kita telah membiarkan kehancuran suatu bangsa begitu lama. Jika itu bukan genosida, lalu apa?” ucapnya.
Baca Juga:Kemenkop Ajak ICA Kolaborasi Perkuat Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan Pengembangan Kopdes Merah PutihInternet Rakyat Resmi Dibuka, Berikut Link dan Cara Daftarnya
Guardiola juga mengaku tidak memahami bagaimana ada pihak yang bisa membenarkan kekerasan di Gaza. Ia menyebut beberapa pemimpin dunia termasuk Benjamin Netanyahu, Donald Trump, Volodymyr Zelensky, dan Vladimir Putin dalam konteks kegagalan global menghentikan kekejaman tersebut.
“Saya berpihak pada Palestina, pada orang-orang tak bersalah yang dibunuh setiap hari,” tegasnya.
Guardiola menambahkan bahwa selama konflik hanya menghadirkan kekuatan bersenjata tanpa negosiasi damai, ketimpangan akan terus terjadi, karena satu pihak memiliki kekuatan militer jauh lebih besar.
Pernyataan tersebut disampaikan menjelang laga amal ACT x Palestine, pertandingan persahabatan antara Katalonia dan Palestina yang digelar di Stadion Lluis Companys, Barcelona. Lebih dari 25.000 tiket telah terjual dan seluruh pendapatan akan disumbangkan untuk bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 70.000 warga Palestina dilaporkan tewas sejak serangan 7 Oktober 2023.
Guardiola menegaskan, pertandingan amal tersebut bukan hanya simbol, tetapi bentuk nyata bahwa masih ada masyarakat dunia yang peduli terhadap Palestina.
Pernyataan Guardiola muncul seminggu setelah sekitar 70 atlet, termasuk pemain Premier League dan mantan pemain kriket Inggris Moeen Ali, menandatangani surat kepada UEFA agar menskors Israel dari kompetisi internasional. Kelompok yang menamakan diri Athletes 4 Peace itu menilai UEFA gagal mengambil sikap moral atas konflik tersebut.
Baca Juga:Ini Dia Kode Redeem FC Mobile 18 November, Buruan Klaim Sekarang!Ini Dia Daftar Kode Redeem Free Fire 18 November 2025, Buruan Klaim Sekarang!
Surat yang ditujukan kepada Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, tersebut mengecam tidak adanya langkah konkret terhadap Israel. Beberapa nama penandatangan adalah pemain Crystal Palace Chadi Riad dan Cheick Doucouré, eks manajer Leicester City Nigel Pearson, serta Moeen Ali.
