KURASI MEDIA – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang mandiri dan berkelanjutan.
Dalam kegiatan magang pengurus Kopdes Merah Putih di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Wamenkop mengajak seluruh peserta untuk mengubah mindset bahwa potensi dan kekayaan sesungguhnya ada di desa dan kelurahan masing-masing.
“Presiden Prabowo ingin memastikan bahwa kekayaan itu ada di desa, bukan justru membuat orang desa berbondong-bondong meninggalkan kampung halamannya,” kata Wamenkop Farida Farichah di Maros, Sulawesi Selatan, Senin (24/11/2025).
Baca Juga:Dortmund Mengamuk! Empat Gol Tanpa Balas Benamkan VillarrealBayer Leverkusen Taklukkan Manchester City 2-0 di Etihad, City Telan Kekalahan Perdana
Wamenkop menegaskan, peningkatan SDM harus dilakukan di desa itu sendiri, bukan memindahkan SDM dari desa ke kota, melainkan menghadirkan pendamping dan dukungan dari dinas terkait agar potensi desa dapat dikembangkan secara optimal.
Wamenkop Farida mencontohkan keberhasilan Koperasi Produsen Marindo Citra Bahari, yang menjadi role model koperasi perikanan modern yang berhasil mengintegrasikan sektor hulu hingga hilir. Mulai dari penangkapan, cold storage, pengolahan, hingga ekspor ke berbagai negara di Asia.
Model seperti inilah yang didorong agar dapat diadaptasi oleh Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia, terutama di desa-desa pesisir yang memiliki potensi ekonomi perikanan. “Bayangkan jika koperasi seperti Koperasi Marindo hadir di setiap desa, maka semua desa akan sibuk dengan ekonominya sendiri tanpa harus bergantung ke kota,” ucapnya.
Farida juga menekankan pentingnya pengelolaan koperasi secara profesional dan transparan. Pengurus koperasi harus akuntabel, semua transaksi harus jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Keputusan tidak boleh diambil oleh satu atau dua orang saja karena koperasi adalah milik bersama,” jelasnya.
Wamenkop berharap program magang ini tidak hanya menjadi pengalaman sesaat, tetapi memberikan bekal nyata bagi peserta untuk mengelola koperasi di daerahnya masing-masing.
“Yang mahal dari kegiatan ini adalah, jaringan yang terbentuk antar pengurus koperasi dari berbagai provinsi dengan latar belakang dan potensi berbeda. Jaringan ini harus terus dijaga dan dikembangkan,” ujarnya.
Selama magang, peserta mendapat kesempatan langsung melihat proses usaha Koperasi Marindo. Mulai dari penangkapan ikan, pengolahan, pengemasan, hingga ekspor produk ke pasar internasional.
