KURASI MEDIA, Sukabumi — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan kembali melakukan monitoring dan penguatan inovasi digital di fasilitas kesehatan.
Kunjungan yang dilakukan oleh Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, ke RSUD Jampangkulon pada Jumat, (05/12) sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan implementasi layanan berbasis digital. Kehadiran ini menjadi bagian dari komitmen BPJS Kesehatan dalam memastikan seluruh fasilitas kesehatan siap melayani peserta JKN dengan lebih mudah, cepat, dan akurat.
RSUD Jampangkulon menjadi salah satu rumah sakit yang dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan digitalisasi layanan. Kolaborasi antara rumah sakit dan BPJS Kesehatan terus dilakukan untuk memperkuat transparansi data serta mempermudah akses layanan bagi peserta JKN.
Baca Juga:BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kota Bandung Ajak Badan Usaha Patuh JKNBPJS Kesehatan Bandung Salurkan 18 Kursi Roda untuk UPTD Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Bandung
Dalam kunjungan tersebut, apresiasi diberikan atas komitmen RSUD Jampangkulon yang terus berupaya melakukan peningkatan mutu pelayanan.
Transformasi digital disebut sebagai langkah penting untuk menjawab tantangan pelayanan kesehatan di era modern. Edwin Aristiawan menekankan bahwa digitalisasi bukan hanya percepatan administrasi, melainkan pembentukan ekosistem layanan yang lebih responsif dan efisien.
Menurutnya, perubahan ini diperlukan agar peserta JKN merasakan manfaat layanan kesehatan yang semakin berkualitas.
“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana layanan dapat diberikan lebih cepat dan tepat. Kami ingin memastikan peserta JKN mendapatkan pelayanan yang semakin mudah diakses. Manfaat teknologi harus benar-benar dirasakan masyarakat,” jelas Edwin.
Ia juga menyampaikan bahwa fasilitas kesehatan perlu terus memperkuat kesiapan SDM dalam menghadapi perkembangan digital. Komitmen berkelanjutan akan mempercepat perubahan sistem layanan di tingkat rumah sakit. Karena itu, BPJS Kesehatan terus mendorong percepatan implementasi digitalisasi di seluruh wilayah.
“Digitalisasi memerlukan konsistensi dan kemauan untuk terus berinovasi. Fasilitas kesehatan seperti RSUD Jampangkulon menunjukkan progres yang baik dalam mendukung program ini. Kami mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan selama ini,” tambah Edwin.
Selain itu, digitalisasi juga dinilai mampu meningkatkan akurasi pelayanan melalui integrasi data peserta JKN. Penggunaan antrean online, bridging system, dan Mobile JKN dinilai sangat mendukung transparansi layanan. Edwin Aristiawan menjelaskan bahwa pemanfaatan data digital juga membantu efisiensi pengambilan keputusan medis.
