KURASI MEDIA – Teks khutbah Jumat 19 Desember 2025 yang bisa dibacakan oleh para khatib pada pelaksanaan sholat Jumat, nanti.
Teks Khutbah Jumat 19 Desember 2025 kali ini, akan membahas mengenai “Empat Cara Sikapi Beda Pendapat dan Pandangan”.
Perbedaan pendapat adalah bagian alami dari kehidupan bermasyarakat yang harus disikapi dengan kedewasaan, etika, dan saling menghargai.
Baca Juga:Cek Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Kamis 18 Desember 2025TelkomGroup Salurkan Bantuan Kemanusiaan dan Aktifkan 13 Titik Internet Satelit untuk Korban Bencana Sumatra
Dengan mengedepankan dialog, empati, serta kepentingan bersama di atas ego pribadi atau kelompok, perbedaan tidak akan menjadi sumber perpecahan, melainkan kekuatan yang memperkaya pemikiran dan memperkokoh persatuan serta harmoni sosial.
Teks Khutbah Jumat
Melansir dari laman NU Online, berikut teks khutbah Jumat 19 Desember 2025 yang membahas tentang empat cara sikapi beda pendapat dan pandangan.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ ِللهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب. وَقَالَ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Mengawali khutbah ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan nikmat iman, Islam, dan kesehatan kepada kita semua. Saking banyaknya nikmat dalam kehidupan ini, sudah dipastikan kita tidak dapat untuk menghitungnya.
Selanjutnya, khatib mengajak diri pribadi dan jamaah sekalian untuk menguatkan ketakwaan kepada Allah dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dengan kekuatan takwa, kita akan bisa menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan di antaranya adalah masalah perbedaan pendapat dan pandangan dengan orang lain.
Perbedaan pendapat adalah sunnatullah yang tidak dapat dihindari. Perbedaan cara berpikir, latar belakang, dan sudut pandang sering kali memunculkan beragam pendapat, baik dalam urusan sosial, kemasyarakatan, bahkan dalam hal keagamaan.
Namun Islam mengajarkan kepada kita untuk menyikapi perbedaan tersebut dengan kedewasaan, adab, dan akhlakul karimah, bukan dengan emosi, prasangka, apalagi permusuhan.
Baca Juga:PLN UID Jawa Barat Dukung Kegiatan Komunitas Kendaraan Listrik “EVenture Siaga SPKLU Nataru”Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini, Kamis 18 Desember 2025
Dengan sikap inilah persatuan umat dapat terjaga dan kehidupan bermasyarakat tetap harmonis dalam naungan ridha Allah SWT. Allah berfirman:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ
Artinya: “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai” (QS Ali Imran: 103)
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Sikap pertama yang perlu dikedepankan dalam menghadapi perbedaan adalah kedewasaan berpikir. Kedewasaan mengharuskan kita mampu membedakan antara perbedaan gagasan dan permusuhan pribadi.
