KURASI MEDIA – Implementasi transformasi digital di fasilitas kesehatan terus menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan mutu layanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Rumah sakit sebagai ujung tombak pelayanan dituntut mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi agar alur layanan menjadi lebih cepat, tertib, dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut, berbagai inovasi digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan, seperti Aplikasi Mobile JKN, terus dikembangkan agar dapat terintegrasi dengan sistem yang digunakan oleh rumah sakit.
Melalui integrasi sistem, rumah sakit dapat menyederhanakan proses layanan, mulai dari pengelolaan antrean, administrasi kepesertaan, hingga klaim pelayanan. Digitalisasi ini tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional, tetapi juga meningkatkan kenyamanan peserta dalam mengakses layanan kesehatan. Integrasi Mobile JKN dengan sistem rumah sakit menjadi salah satu kunci dalam menciptakan layanan yang mudah diakses dan berorientasi pada kebutuhan peserta.
Dalam rangka memastikan transformasi digital berjalan optimal dan berkelanjutan, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Dr. Ir. Edwin Aristiawan, M.M., melakukan kegiatan Supervisi dan Coaching Implementasi Transformasi Digital di Rumah Sakit Primaya Sukabumi, Selasa (23/12). Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau langsung penerapan sistem digital di rumah sakit sekaligus memberikan pendampingan strategis guna mendorong pengembangan layanan berbasis teknologi secara berkesinambungan.
Baca Juga:Menjelang Liburan Akhir Tahun, EIGER Ajak Eigerian Lebih Siap Menikmati PerjalananMendengarkan Suara Peserta, Direktur TI BPJS Kesehatan Berdialog dengan Peserta JKN di RS Primaya Sukabumi
Pada kegiatan tersebut, Direktur TI BPJS Kesehatan menyampaikan sejumlah poin penting terkait transformasi digital yang telah diimplementasikan secara konsisten dan terintegrasi oleh RS Primaya Sukabumi. Integrasi sistem antrean online, sistem klaim, implementasi E- SEP, penggunaan Fingerprint dan Face Recognition (FRISTA), hingga penerapan bridging system dengan BPJS Kesehatan dinilai telah berjalan dengan baik dan menjadi fondasi kuat dalam peningkatan mutu layanan. Melalui supervisi dan coaching sebagai bentuk pendampingan strategis, BPJS Kesehatan mendorong continuous improvement agar sistem yang sudah berjalan dapat terus disempurnakan dan semakin adaptif terhadap kebutuhan layanan peserta JKN, yang ditandai dengan pemberian penghargaan sertifikasi transformasi digital bintang empat.
Pendekatan pendampingan ini menegaskan bahwa transformasi digital merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan kolaborasi erat antara BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, Direktur TI BPJS Kesehatan menekankan pentingnya menjaga konsistensi implementasi sekaligus membuka ruang pengembangan sistem ke arah yang lebih inovatif dan berorientasi pada peserta.
