3 Tanda-Tanda Saham akan Naik, Investor Wajib Tau!

0 Komentar

KURASI MEDIA – Investasi dan perdagangan saham semakin menarik perhatian generasi muda. Banyak dari mereka bermimpi menjadi investor muda yang sukses. Artikel ini relevan bagi mereka yang memiliki ambisi tersebut karena membahas elemen krusial, yaitu tanda-tanda bahwa suatu saham akan mengalami kenaikan.

Memahami pola pergerakan saham membutuhkan kecermatan agar strategi investasi dapat dibuat. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda saham akan naik.

Berikut adalah beberapa indikator yang perlu diperhatikan terkait dengan hal tersebut:

1. Break Resistance atau Break Pattern

Baca Juga:Viral Challenge Makan Tahu Panas, Ketahui Bahayanya!Bahaya Menyimpan HP Dekat Kepala Saat Tidur

Saham yang menunjukkan tanda-tanda ini memberikan potensi keuntungan. Analisis harga, volume, dan patahan (breakout) akan menandakan kelanjutan kenaikan jika disertai dengan volume yang signifikan. Dalam situasi ini, pemantauan volume menjadi krusial.

Strategi yang dapat diterapkan termasuk “buy on breakout,” di mana pembelian saham dilakukan saat saham sedang mengalami patah tren. Sebagai contoh, pembelian saham saat harganya tengah breakout dari sisi 8.575.

Selanjutnya, dapat dilakukan strategi swing trader yang memberikan indikasi pembalikan tren. Profit tracking dapat langsung diperoleh, atau “sell on strength” dengan menjual di dekat area resisten, misalnya di 9.675.

2. Higher High dan Higher Low

Saham yang membentuk pola higher high dan higher low menunjukkan tanda-tanda kenaikan. Strategi yang dapat diterapkan saat saham berada dalam fase uptrend adalah “buy on weakness.” Ini berarti pembelian saham dilakukan ketika saham memantul dari area higher low.

Jika tren saham tidak terputus, potensi kenaikan saham akan terus berlanjut. Ini membuka peluang profit tracking, terutama ketika harga saham menembus garis uptrend.

3. Sentimen Positif

Tanda kenaikan saham ketiga adalah adanya sentimen positif. Misalnya, kenaikan dalam profitabilitas, seperti laporan keuangan positif dari emiten MEDC pada kuartal pertama 2020. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa saham dapat mengalami fluktuasi tinggi jika terdapat sentimen negatif.

Dalam situasi ini, investor perlu berhati-hati terhadap “sell on news,” di mana beberapa orang membeli saham pada harga rendah dan menjualnya ketika berita telah tersebar.

Baca Juga:Rekomendasi Wisata Gunung di Indonesia untuk Libur Tahun BaruCek Fakta! ini 4 Mitos Tentang Sakit Menstruasi

Dengan memahami dan mengamati ciri-ciri tersebut, para calon investor diharapkan dapat membuat keputusan investasi yang lebih informan, sementara para investor berpengalaman diingatkan untuk terus memantau pasar.

0 Komentar