Cara Kerja Aplikasi Investasi Terawulf, Terbukti Membayar atau Penipuan?

Cara Kerja Aplikasi Investasi Terawulf, Terbukti Membayar atau Penipuan?
Cara Kerja Aplikasi Investasi Terawulf, Terbukti Membayar atau Penipuan?
0 Komentar

KURASI MEDIA – Dalam beberapa waktu terakhir, semakin banyak aplikasi penghasil uang yang bermunculan dan menarik perhatian warganet, terutama yang menawarkan konsep investasi sederhana. Salah satu aplikasi yang menonjol di antara aplikasi-aplikasi tersebut adalah Terawulf.

Aplikasi ini menjadi sorotan karena janji keuntungan yang menggiurkan, namun pertanyaan yang muncul adalah apakah Terawulf benar-benar layak menjadi pilihan investasi, atau justru merupakan investasi bodong yang berbahaya.

Untuk memulai dengan Terawulf, pengguna perlu mengakses aplikasi melalui browser dan mengisi berbagai informasi pribadi yang diminta, termasuk nomor telepon, kode verifikasi, kata sandi, serta kode undangan. Setelah proses pendaftaran selesai, langkah berikutnya adalah mengonfirmasi investasi. Terawulf menetapkan modal awal yang relatif terjangkau, yaitu sebesar Rp100.000.

Baca Juga:Daftar Pinjol Legal dan Ilegal Terbaru di Indonesia Agustus 2024Aplikasi XFA AI Penghasil Uang yang Aman dan Terpercaya atau SCAM penipuan? Cek Faktanya Di Sini

Skema kerja Terawulf terbilang sederhana. Pengguna diminta untuk membeli produk atau barang tertentu, seperti paket TW10, dengan janji keuntungan harian sebesar Rp4.000 selama 48 hari. Terawulf menawarkan berbagai pilihan produk, sehingga pengguna dapat memilih sesuai dengan kondisi keuangan mereka.

Meskipun Terawulf menawarkan potensi keuntungan yang menarik, pertanyaan yang paling penting adalah apakah aplikasi ini benar-benar membayar atau hanya sekedar investasi bodong. Terawulf diluncurkan pada tanggal 10 Maret 2024, dan karena masih relatif baru, sulit untuk menilai keandalan aplikasi ini secara keseluruhan.

Pengalaman dari aplikasi serupa menunjukkan bahwa mereka sering kali membayar pada awal peluncuran untuk menarik lebih banyak pengguna. Namun, pada kenyataannya, banyak dari aplikasi ini akhirnya gagal bayar karena mereka bergantung pada skema Ponzi, di mana pembayaran kepada pengguna awal dilakukan menggunakan dana dari pengguna baru. Ketika jumlah pengguna baru menurun, aplikasi tersebut biasanya runtuh.

Untuk membantu pengguna dalam membuat keputusan yang lebih bijak, penting untuk mengenali beberapa ciri-ciri umum dari investasi bodong. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:

1. Skema Kerja yang Tidak Jelas: Banyak aplikasi yang menggunakan visualisasi skema kerja yang rumit dan tidak jelas untuk menyamarkan fakta bahwa mereka tidak memiliki model bisnis yang nyata.

2. Total Pendapatan yang Tidak Realistis: Janji pendapatan yang sangat besar dalam waktu singkat sering kali menjadi tanda bahaya. Dalam dunia investasi, keuntungan besar biasanya datang dengan risiko yang besar pula.

0 Komentar