Bahaya, Ini Dampak Psikologis Kebiasaan Membentak Anak, Hentikan dari Sekarang

ILUSTRASI: Kebiasaan membentak anak yang berdampak negatif. (Pixabay)
ILUSTRASI: Kebiasaan membentak anak yang berdampak negatif. (Pixabay)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Kebiasaan membentak anak ternyata bisa berakibat fatal terutama dalam sisi psikologis anak. Dalam ilmu parenting membentak anak sangat dilarang.

Cara mendidik tanpa ada bentakan ternyata lebih efektif untuk menciptakan kedekatan antara orang tua kepada anaknya.

Bahkan bukan hanya dampak psikologis saja, pendekatan yang melibatkan pembentakan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada perkembangan emosional dan juga perilaku anak.

Baca Juga:Tak Perlu Beli Mahal, Ternyata Kolagen Ada di Makanan IniCara Mengatasi Gigi Sakit Tanpa Harus Konsumsi Obat dari Dokter

Dampak kebiasaan Membentak Anak

Kebiasaan membentak anak ketika anak tidak patuh atau saat anak melawan, bisa menjadi sebuah contoh nyata bagi anak untuk meniru perbuatan yang sama.

Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi jika anak sering terpapat bentakan dan makian dari orang tuanya.

1. Rendahnya Percaya Diri

Anak yang sering dibentak atau dibanding-bandingkan dengan orang lain cenderung memiliki rendahnya rasa percaya diri. Mereka mungkin merasa tidak aman tentang kemampuan mereka sendiri dan meragukan nilai serta prestasi yang mereka capai.

2. Kurangnya Kepercayaan Diri

Anak mungkin juga mengalami kurangnya kepercayaan diri dalam menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya atau orang dewasa lainnya. Mereka bisa menjadi lebih tertutup atau merasa tidak nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain.

3. Stres dan Kecemasan

Dibentak dan dibanding-bandingkan secara terus-menerus dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pada anak. Mereka mungkin merasa tertekan dan cemas karena takut melakukan kesalahan atau tidak dapat memenuhi harapan orang tua atau orang lain.

4. Perasaan Tidak Dicintai

Anak yang sering dibentak atau dibanding-bandingkan mungkin mengalami perasaan tidak dicintai atau tidak dihargai oleh orang tua mereka. Ini dapat menyebabkan konflik emosional dalam hubungan anak-orang tua.

5. Gangguan Perilaku

Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku menantang, agresif, atau penarikan diri sebagai respons terhadap tekanan dan ketidaksetujuan yang mereka rasakan sebagai akibat dari bentakan dan perbandingan yang terus-menerus.

Baca Juga:10 Kiat Tetap Produktif di Lingkungan Kerja ToksikGanti Domain, Aplikasi Penghasil Uang Smart Wallet Bisa Diakses Lagi

6. Pembentukan Identitas yang Negatif

Pengalaman negatif ini dapat membentuk identitas anak dengan cara yang negatif. Mereka mungkin menginternalisasi pesan bahwa mereka tidak cukup baik atau berharga, yang dapat berdampak pada persepsi diri mereka di masa depan.

0 Komentar