Harga Emas Hari Ini Turun hanya 1,4%

Ilustrasi Emas Antam
0 Komentar

KURASI MEDIA – Harga emas global merosot di bawah level US$2.000 pada perdagangan Jumat (8/12/2023) akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Penurunan ini dipicu oleh ekspektasi investor yang memangkas prediksi penurunan suku bunga AS pada Maret 2024 setelah data tenaga kerja menunjukkan kekuatan lebih dari perkiraan.

Harga emas di pasar spot mengalami penurunan sebesar 1,4%, mencapai US$2.000.49 per ounce setelah sempat menyentuh sesi terendah US$1.994.49. Penurunan sebesar 3,4% sejauh ini membuat ini menjadi pekan terburuk dalam sepuluh minggu terakhir. Harga emas Comex juga merosot 1,6%, mencapai US$2.014.50 pada penutupan perdagangan Jumat.

Baca Juga:Banyak Minum Air Putih Dapat Menurunkan Berat BadanRekomendasi Villa Bandung untuk Libur Tahun Baru

Pertumbuhan lapangan kerja AS yang meningkat pada November 2023 dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 3,7% mencerminkan kekuatan pasar tenaga kerja. Hal ini membuat pedagang berspekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda pengurangan suku bunga hingga Mei tahun depan.

Indeks dolar AS menguat 0,7% selama minggu tersebut, membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli internasional. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10-tahun rebound dari posisi terendah tiga bulan. Para pedagang menantikan proyeksi suku bunga untuk tahun depan dari pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 12-13 Desember 2023.

Meskipun harga emas mencapai penutupan terendah, pedagang optimis bahwa keputusan bersahabat dari The Fed dapat mencegah koreksi lebih lanjut atau bahkan kemunduran.

Indeks fisik emas di India mengalami peningkatan diskon tertinggi dalam tujuh bulan untuk menarik pelanggan karena harga lokal mencapai rekor tertinggi, sedangkan harga logam mulia lainnya seperti perak di pasar spot mengalami penurunan sebesar 3,3% dan platinum naik 1,3%. Paladium turun 2,44% dengan keduanya mengalami penurunan mingguan.

0 Komentar