RI dan Australia Pererat Hubungan dengan Pertukaran Seni Budaya 

RI dan Australia Pererat Hubungan dengan Pertukaran Seni Budaya 
RI dan Australia Pererat Hubungan dengan Pertukaran Seni Budaya 
0 Komentar

KURASI MEDIA – Canberra Mukhamad Najib, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) dari Kedutaan Besar Indonesia di Canberra,  mengatakan bahwa masyarakat Indonesia dan Australia, termasuk akademisi, seniman dan budayawan perlu berpartisipasi dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara.

“Penguatan hubungan antara dua negara bertetangga ini bukan hanya tanggung jawab masing-masing pemerintah. Masyarakat juga perlu berpartisipasi,” kata Najib, menurut keterangan tertulis KBRI Canberra di Jakarta, Kamis (27/12/23).

Pernyataan tersebut dia sampaikan saat berdiskusi dengan peneliti Humanitarian and Development Research Initiative (HADRI) Western Sydney University Rob Goodfellow.

Baca Juga:Romero Absen Bela Spurs Selama Satu Bulan ke Depan, Ini Alasannya! Kaoru Mitoma Terancam Absen Bela Jepang di Piala Asia 2023, Ini Alasannya!

Najib mengatakan Kedutaan Besar Indonesia di Canberra akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia melalui kontak pribadi,  mempromosikan seni dan budaya, dan memainkan peran aktif dalam mempromosikan seni dan budaya, bisnis dan perdagangan.

Diaspora Australia selalu diundang untuk memenuhi perannya. Selain itu, KBRI juga mendorong kolaborasi dalam pendidikan dan penelitian.

Najib mengutip diaspora akademik Indonesia di Australia sebagai jembatan untuk mengembangkan kerja sama penelitian dan pendidikan antara universitas Indonesia dan Australia. Ini akan sangat berkontribusi untuk memperkuat hubungan antara kedua negara.

“Seperti seniman dan aktivis budaya, mereka dapat mengambil pendekatan yang lebih manusiawi dan universal melalui pertukaran seni dan budaya,” katanya.

Rob Goodfellow juga mengatakan seni dan budaya bisa menjadi elemen penting dalam memperkuat hubungan Indonesia-Australia.

Sebelumnya, Rob diundang oleh Badan Pariwisata Bali dan penyelenggara Bali Arts untuk tampil bersama BlueScope Youth Orchestra di Bali World Culture Celebration yang diadakan di Bali Arts Center di Denpasar pada bulan Juli Ke-7.

Menurut Rob, Bluescope Youth Orchestra tidak hanya tampil di sebuah festival selama mereka tinggal di Bali, tetapi juga mengunjungi panti asuhan untuk anak-anak tunanetra di Tabanan, Bali tengah.

Baca Juga:Sudah Tayang di Bioskop, Film “13 Bom di Jakarta” Rilis Trailer FinalTahun 2024 Segera Tiba, Zee Ungkap Akan Sibuk Habiskan Akhir Tahun Ini Bersama JKT48

“Indonesia dan Australia adalah negara tetangga dan komunikasi lintas budaya membawa mereka lebih dekat,” katanya.

Menurut Rob, kehadiran anak-anak BlueScope di Bali dan interaksi mereka dengan anak-anak Indonesia memberi pesan kepada masyarakat Australia dan dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman untuk anak-anak.

0 Komentar