Siapa yang Suka Seblak ? Hati-Hati ini Bahaya Makan Seblak Terlalu Sering

Siapa yang Suka Seblak ? Hati-Hati ini Bahaya Makan Seblak Terlalu Sering
0 Komentar

KURASI MEDIA-  Siapa yang tak mengenal seblak? Makanan asli Jawa Barat ini menjadi favorit di kalangan generasi muda karena rasanya yang lezat dan harganya yang terjangkau. Karena cita rasanya yang pedas dan menghangatkan, seblak seringkali jadi pilihan pada malam hari.

Seblak terdiri dari kerupuk kenyal yang direndam sebelumnya dan bumbu halus berupa campuran cikur atau kencur, bawang merah, bawang putih, cabai, dan kemiri. Tambahan lainnya termasuk telur, mi, beragam jenis bakso, crab stick, sayuran, jamur, bahkan ceker ayam.

Namun, ada konsekuensi jika terlalu sering menikmati seblak. Suatu saat, ini yang mungkin akan Anda rasakan!

Baca Juga:Nilai Tukar Dolar Hari ini Mencapai Rp.15.817, Rupiah Semakin Lemah4 Saham ini Naik Lebih dari 10 Persen Hingga Jadi Perhatian Investor

Anda mungkin pernah memesan seblak dengan tingkat kepedasan yang tinggi dan beranggapan “semakin pedas, semakin nikmat.” Namun, kebiasaan ini tidak dianjurkan, terutama jika dilakukan secara berlebihan.

Cabai mengandung kapsaisin, senyawa fenolik yang memberikan rasa pedas. Setiap tanaman dari genus Capsicum menghasilkan kapsaisin dalam proporsi yang berbeda.

Namun, terlalu banyak konsumsi cabai dapat menyebabkan masalah pencernaan, diare, rasa sakit di tenggorokan, bahkan sensasi terbakar saat buang air besar. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengonsumsi makanan pedas dan jangan terlalu sering melakukannya.

Seblak tidak hanya mengandung kerupuk, tetapi juga aneka makanan olahan seperti bakso ikan, sosis, dumpling keju, chikuwa, crab stick, fish roll, dan lain sebagainya. Makanan ini ditambahkan sebagai topping dan diminati karena rasanya.

Namun, menurut penelitian, mengonsumsi makanan olahan sebanyak 150 gram per hari dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik sebanyak 7 persen (Diabetes Care, 2023).

Sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung koroner, dan stroke. Anda mungkin berisiko mengalami sindrom metabolik jika memiliki minimal tiga dari kondisi berikut:

1. Lingkar pinggang besar atau kelebihan lemak di sekitar perut.
2. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
3. Kadar gula darah tinggi.
4. Kadar trigliserida tinggi.
5. Kadar high-density lipoprotein (HDL) yang rendah.

Baca Juga:Harga Emas Naik Hingga 12 Ribu, Jadi Rekor Tertinggi di Tahun 2023iPhone 15 di Kabarkan Banyak Bermasalah, Kira-Kira Masalah Apa Yaa ?

Terlalu banyak menambahkan makanan olahan ke dalam seblak juga dapat meningkatkan risiko hipertensi karena makanan olahan mengandung tingkat natrium yang tinggi.

Sebagai ilustrasi, satu buah fish dumpling cheese mengandung 280 mg natrium (setara dengan 14 persen dari kebutuhan harian). Sementara itu, satu buah chikuwa (fish cake Jepang) mengandung 200 mg natrium (setara dengan 10 persen dari kebutuhan harian). Itu pun belum termasuk garam dan penyedap rasa yang mungkin ditambahkan ke dalam seblak.

0 Komentar