KURASI MEDIA- Hari ini, Sabtu (21/10/2023), harga emas yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang atau Antam mengalami kenaikan sebesar Rp9 ribu, sehingga menjadi Rp1,121 juta per gram.
Sementara itu, harga buyback yang dikeluarkan oleh situs logammulia.com juga mengalami kenaikan sebesar Rp9 ribu, menjadi Rp1,09 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan oleh Antam ketika seseorang hendak menjual emasnya ke Butik Logam Mulia.
Berikut adalah harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
Baca Juga:Ketika Gerakan Aksi Bela Palestina Telah di BungkamRekomendasi Hp Murah yang Sudah dilengkapi Fingerprint
- Harga emas Antam 0,5 gram: Rp610,5 ribu
- Harga emas Antam 1 gram: Rp1,121 juta
- Harga emas Antam 2 gram: Rp2,18 juta
- Harga emas Antam 3 gram: Rp3,24 juta
- Harga emas Antam 5 gram: Rp5,38 juta
- Harga emas Antam 10 gram: Rp10,70 juta
- Harga emas Antam 25 gram: Rp26,63 juta
- Harga emas Antam 50 gram: Rp53,19 juta
- Harga emas Antam 100 gram: Rp106,31 juta
- Harga emas Antam 250 gram: Rp265,51 juta
- Harga emas Antam 500 gram: Rp530,82 juta
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp1,061,6 miliar
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp1,052,6 miliar
Harga jual emas di atas belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan, yang sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Menurut Andy Nugroho, seorang perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, emas fisik merupakan salah satu instrumen investasi berisiko rendah. Namun, ia juga mengingatkan bahwa emas memiliki risiko tinggi terkait kehilangan atau pencurian, terutama saat dibawa bepergian.
Andy menjelaskan bahwa meskipun emas memiliki risiko rendah karena pertumbuhan nilainya lebih tinggi dibanding bunga bank, namun juga bersifat fluktuatif dan cukup likuid. Oleh karena itu, emas juga dapat dikategorikan sebagai instrumen berisiko tinggi karena rentan terhadap kehilangan atau pencurian.
Andy juga mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap instrumen investasi dengan risiko rendah, yang biasanya akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Di sisi lain, jika seseorang mencari instrumen investasi dengan imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga akan lebih tinggi, sesuai prinsip “high risk high return.”
Andy menekankan bahwa risiko rendah juga berarti imbal hasil yang kecil. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk tidak menganggap bahwa instrumen dengan risiko rendah akan memberikan imbal hasil yang tinggi.