KURASI MEDIA – Spesialis Telinga, HidungProfesor Mirta Hediyati Reksodiputra, Sp.THT-BKL, Subsp.FPR(K), mengatakan, anak dengan mikrotia atau telinga kecil perlu dipahami dengan jelas sebelum dilakukan penanganan operasi.
Dia mengatakan mikrotia adalah kelainan yang menyebabkan daun telinga tidak terbentuk secara sempurna, sehingga tampak lebih kecil dari daun telinga normal.
Sehingga, lanjut Mirta, operasi bagi penderita mikrotia harus dilakukan dalam beberapa tahap.
Baca Juga:Tayang Hari Ini di Bioskop, Sinopsis Film The Marvels Beri Misi Berat pada Carol DanversJelang Lawan Arema FC Hari Ini, Persib Bandung Ambisi Lanjutkan Tren PositifÂ
Jika mikrotia tidak terlalu parah, dapat dilakukan otoplasti, yaitu operasi untuk memperbaiki bentuk dan ukuran daun telinga.
Namun, jika mikrotia sudah dalam tahap lanjut, implan daun telinga yang terbuat dari tulang rawan tulang rusuk atau biomaterial buatan diperlukan.
Namun, THT menyarankan agar implan yang digunakan diambil dari tulang rawan kosta pasien, karena akan lebih mudah diterima oleh jaringan pasien.
Karena terbuat dari tulang rawan iga, implan sebaiknya dilakukan saat anak berusia antara 6 hingga 8 tahun dan memiliki lingkar dada 60 sentimeter (cm).
Menurut Mirta, pada usia tersebut tulang rawan tulang rusuk anak sudah cukup untuk dibentuk menjadi implan dan ukuran daun telinga sudah mencapai 80% dari ukuran daun telinga orang dewasa.
Sementara itu, ia tidak menyarankan orang yang berusia di atas 30 tahun untuk melakukan implan daun telinga dengan tulang rawan tulang rusuk karena pada usia tersebut, tulang rawan umumnya sudah mengalami pengerasan.