KURASI MEDIA – Microsoft telah mengganti branding Bing Chat mereka menjadi Copilot sebagai bagian dari strategi yang lebih besar untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam mesin pencari mereka.
Perubahan ini datang kurang dari setahun setelah mereka meluncurkan Bing Chat. OpenAI juga baru-baru ini mengungkapkan bahwa 100 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggunya, dan ini mungkin menjadi alasan mengapa Microsoft memilih untuk beralih ke Copilot sebagai nama baru.
Copilot sekarang ditawarkan sebagai chatbot AI gratis dan berbayar melalui Microsoft 365. Pengguna bisnis dapat masuk dengan Entra ID sementara pengguna konsumen membutuhkan Akun Microsoft.
Baca Juga:Tak Perlu KTP! Pinjam Uang di DANA Rp10 Juta Langsung CairFitur Baru TikTok Bisa Menyimpan Lagu Favorit ke Spotify dan Apple Music
Copilot saat ini hanya didukung di Microsoft Edge atau Chrome, dan di Windows atau macOS. Microsoft tetap menyatakan bahwa Bing tetap menjadi bagian penting dari Copilot, tetapi Bing hanya merupakan bagian dari apa yang mendukung Copilot sekarang.
Microsoft awalnya memilih Bing sebagai merek karena dinilai netral dan memiliki kekayaan merek. Namun, perubahan ini menunjukkan bahwa Microsoft ingin menciptakan pengalaman yang lebih mandiri bagi Copilot dan tidak lagi bergantung pada Bing sebagai pintu masuk utama.
Upaya ini adalah bagian dari strategi Microsoft untuk menyaingi Google dalam persaingan AI, tetapi Google masih mendominasi dengan pangsa pasar lebih dari 91%.
Meskipun demikian, Microsoft tetap berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam industri pencarian dan terus mengembangkan teknologinya. CEO Microsoft, Satya Nadella, menyebut Google sebagai gorila seberat 800 pon yang ingin ia buat menari.
Meskipun Bing belum berhasil menggeser dominasi Google dalam industri pencarian, Microsoft terus mencari cara untuk mengintegrasikan AI ke dalam produk-produk mereka dan mencari pangsa pasar yang sama dengan Google.
Dengan perubahan branding Bing Chat menjadi Copilot, Microsoft berharap dapat meningkatkan penggunaan dan adopsi AI mereka, serta mencuri pangsa pasar dari Google.
Namun, saat ini belum jelas sejauh mana upaya ini akan berhasil, tetapi Microsoft tetap optimis dalam menghadapi persaingan ini.