KURASI MEDIA— Bandung tidak pernah gagal memikat siapapun untuk berkunjung atau singgah dalam waktu yang lama. Dalam tulisan ini, kamu akan menemukan beberapa rekomedasi sarapan di Bandung yang sudah legendaris!
Selain suasananya yang damai dan sejuk, Bandung juga lengkap dengan kulinernya yang juara. Buat kamu yang berlibur ke Bandung, ada beberapa tempat rekomendasi tempat dan menu sarapan di Bandung.
Selain café yang hits, Bandung juga masih melestarikan kuliner legendarisnya. Tak hanya tempat hits dan legendaris yang menjadi hidden gem lalu kemudian viral, banyak juga tempat sarapan rahasia warga lokal.
Baca Juga:5 Film yang Dibintangi Ayu Azhari, Sudah Pernah Nonton?Tempat Wisata Pantai Rasa Bali di Jawa Barat, Sudah Tahu?
Rekomendasi Sarapan di Bandung
Sandwich Roti Gempol
Sandwich di Roti Gempol memiliki tekstur yang tebal dengan pinggiran yang agak renyah. Banyak yang menyukai roti di sini karena topping yang jadi isian dalam roti isinya banyak alias gak pelit.
Untuk roti bakar asin, harganya adalah Rp18 ribu untuk ukuran kecil, sedangkan ukuran besar harganya Rp48 ribu.Sementara itu, roti bakar manis harganya Rp9 ribu untuk ukuran kecil, dan ukuran besarnya seharga Rp30 ribu saja. Roti Gempol ini beralamat di Jalan Gempol Kulon No.14, Bandung dan buka mulai pukul 07.00 – 21.00.
Lontong Kari Cicendo
Lontong kari ini memiliki tekstur lontong yang empuk serta kuah kari yang lezat. Di sini ada pilihan daging sapi dan daging ayam, jadi pecinta ayam maupun sapi tetap bisa menyantapnya. Menu lontong di sini sudah lengkap dengan emping, bawang goreng, dan juga sambal merah.
Tempat lontong ini beralamat di Jalan Cicendo Belakang No.21, Bandung dengan harga Rp17 ribu per porsinya. Lontong kari Cicendo ini buka mulai pukul 6 pagi hingga 3 sore.
Bubur Ayam M.H. Oyo
Bubur Ayam Mang Haji Oyo ini terkenal karena tekstur buburnya yang kental. Pernahkah kamu mendengar hal unik yang khas dari bubur ini? Saking kentalnya, jika mangkuknya dibalik, buburnya tidak akan tumpah! Tapi tetap, jangan lama-lama membaliknya.
Mang Haji Oyo memulai usaha buburnya sejak tahun 1970-an. Dari dulu, ia menggunakan beras yang berasal dari sawah pribadinya di Majalengka.