KURASI MEDIA – Kata sapaan yang akrab, “halo,” ternyata memiliki perjalanan sejarah yang menarik. Meskipun sering diucapkan dalam percakapan sehari-hari, kata ini memiliki akar yang panjang, mulai muncul pada tahun 1827.
Thomas Alva Edison, penemu bohlam lampu, memainkan peran penting dalam menjadikan “halo” sebagai standar sapaan dalam percakapan telepon pada tahun 1878, menggantikan rekomendasi awal Alexander Graham Bell, yaitu “ahoy.”
Peristiwa ini, bersamaan dengan terciptanya kata sapaan “halo,” diperingati setiap tahun pada tanggal 21 November sebagai Hari Halo Sedunia. Latar belakang perayaan ini melibatkan konflik antara Israel dan Mesir pada tahun 1973, yang dikenal sebagai Perang Yom Kippur.
Baca Juga:21 November di Peringati Sebagai Hari Televisi SeduniaNilai Rupiah Mengawali Pagi di Level Rp15.392 per Dolar AS.
McCormack, seorang profesor dan alumnus universitas terkemuka, mengusulkan perayaan ini untuk menekankan pentingnya komunikasi dalam menyelesaikan konflik dan sebagai alternatif terhadap kekerasan.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Halo Sedunia, kita diajak untuk menggunakan kata “halo” sebagai sapaan untuk mempererat hubungan sosial. Inisiatif ini menekankan bahwa komunikasi lebih baik daripada konflik, memberikan pesan positif bahwa perbedaan seharusnya bisa diatasi melalui dialog dan bukan kekerasan.
Jadi, mari sambut Hari Halo Sedunia dengan menyapa dan mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan kenalan lama. Selamat mencoba dan Selamat Hari Halo Sedunia!