KURASI MEDIA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyebarkan nyamuk Wolbachia di lima kota Indonesia sebagai upaya untuk mengendalikan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Namun, masyarakat khawatir akan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh nyamuk ini pada manusia.
Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan penjelasan bahwa nyamuk Wolbachia sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia. Sebaliknya, nyamuk ini justru membantu mengurangi penularan virus demam berdarah.
Menurut Riris Andono Ahmad, seorang peneliti di Pusat Kedokteran Tropis UGM dan anggota World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Wolbachia tidak menginfeksi manusia, dan tidak ada transmisi horizontal ke spesies lain. Wolbachia juga tidak mencemari lingkungan biotik dan abiotik.
Baca Juga:Daftar Hp Flip Elegan Lengkap Beserta Harganya18 Daftar HP Infinix Terbaru Tahun 2023 yang Murah dan Berkualitas
Kontroversi muncul terkait rencana penyebaran telur nyamuk Wolbachia di Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar, Bali, namun peneliti menegaskan bahwa nyamuk ini memiliki potensi besar untuk mengurangi penularan virus DBD. Pelepasan jutaan telur nyamuk Wolbachia di populasi Aedes aegypti dapat menghasilkan efek positif setelah sekitar enam bulan, di mana sebagian besar nyamuk dalam populasi akan membawa Wolbachia.
Studi Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) di Yogyakarta menunjukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti yang membawa Wolbachia mampu mengurangi kasus dengue sebesar 77,1% dan mengurangi kasus rawat inap akibat dengue sebesar 86%. Hasil ini mendukung rekomendasi World Health Organization Vector Control Advisory Group sejak tahun 2021 terkait penggunaan teknologi Wolbachia untuk mengendalikan DBD.
Wolbachia, bakteri alami pada serangga, dapat mengurangi replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, mengurangi kemampuannya sebagai vektor dengue. Mekanisme kerjanya melibatkan kompetisi makanan antara virus dan bakteri, yang pada akhirnya menghambat perkembangan virus.
Peneliti juga membantah pandangan bahwa gigitan nyamuk Wolbachia memiliki dampak yang berbeda dari nyamuk biasa, mengklarifikasi bahwa dampak gigitannya tetap sama, hanya saja nyamuk ini tidak menularkan virus dengue.
Terakhir, peneliti menyatakan bahwa bakteri Wolbachia tidak dapat berpindah ke serangga lain, hewan, atau manusia. Bakteri ini hanya dapat tinggal di dalam sel tubuh serangga, dan ketika keluar dari sel tersebut, bakteri tersebut tidak dapat bertahan hidup.