Sebelumnya, Heli Wiranto, Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), memperingatkan bahwa berita bohong dapat menyebar selama kampanye pemilu 2024 mendatang.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman Pemilu 2019, sebagian besar informasi bohong dalam pemilihan presiden bersifat provokatif.
Konten berita bohong pada pemilu 2019 sebanyak 45% provokasi, 40% propaganda, dan sisanya kritik.
Baca Juga:Tips Atasi Emosi Saat Melihat Unggahan Media Sosial, Ini Kata Ahlinya!Rahasia Fashion Happy Salma Selalu Tampil Modis Tak Ketinggalan Zaman
“Pemilu kali ini juga diperkirakan akan meningkat, yang dapat mempengaruhi hasil pemilu dan pemilihan yang demokratis dengan menimbulkan kebingungan publik dan berpotensi mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.” katanya
Masa kampanye dijadwalkan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.