KURASI MEDIA – Hampir 1.9 juta orang, lebih dari 80% populasi, telah mengungsi di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Selain itu, 111 personil UNRWA telah terbunuh sejak dimulainya perang hingga 2 Desember, pernyataan itu menambahkan.
Militer Israel melanjutkan pengeboman di Jalur Gaza pada Jumat pagi, 1 Desember, setelah mengumumkan berakhirnya penangguhan kemanusiaan selama seminggu.
Baca Juga:Sony Kolaborasi dengan Olivia Rodrigo Keluarkan Headphone Terbaru Edisi Terbatas, Segini Harganya!Jorge Lorenzo Sebut Acosta Miliki Bakat Besar Sebagai Pembalap Muda MotoGP
Kementerian Kesehatan daerah kantong Palestina yang terkepung itu mengatakan pada hari Minggu (3/12/23) bahwa jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel di Gaza telah meningkat menjadi 15.899 orang sejak konflik dimulai pada tanggal 7 Oktober.
Sementara itu, jumlah korban luka-luka di Jalur Gaza juga meningkat menjadi 41.316 orang pada periode yang sama.
Jumlah korban tewas di Israel kini mencapai sekitar 1.200 orang. Banyak warga Palestina yang melarikan diri pada awal perang ketika Israel memerintahkan penduduk di Jalur Gaza utara untuk pindah ke wilayah selatan, dengan alasan bahwa mereka akan lebih aman di sana.
Namun, ada juga peringatan bahwa pengungsian yang meluas akan menjadi bencana kemanusiaan.
Pada hari-hari dan minggu-minggu berikutnya, menjadi jelas bahwa Israel juga menyerang wilayah selatan, dan banyak pengamat menyatakan bahwa tidak ada tempat berlindung yang aman di Jalur Gaza.