KURASI MEDIA – Ciri-ciri Investasi yang sehat dan aman kini mulai menjadi perhatian banyak orang, setelah marak perusahaan investasi bodong yang menipu banyak nasabahnya.
Hingga akhirnya banyak korban investasi bodong yang mencari tahu seperti apa saja tandanya investasi tersebut sehat, agar aman menanamkan uang ke perusahaan tersebut.
Memang banyak juga perusahaan invenstasi yang tidak secara terang-terangan mengaku sebagai penyedia investasi dengan berbagai bentuk layanan.
Baca Juga:Jangan Bangga Dulu Pake HP 5G, Ternyata ini Kekurangan dan Kelebihan Jaringan 5G di Perangkat HPWaspada Money Game Berkedok Game Penghasil Uang, Ini Rekomendasi Game yang Aman
Hal ini yang sering kali membuat calon nasabah bingung dalam memutuskan, perusahaan investasi mana yang kompeten dan bisa dipercaya mengembangkan dananya.
Ciri-ciri Investasi yang Sehat dan Aman
Investasi yang sehat dan aman biasanya memiliki beberapa ciri khusus. Berikut adalah beberapa ciri investasi yang sehat dan aman:
1. Tujuan Investasi yang Jelas
Perusahaan investasi memiliki tujuan yang jelas, dan hal ini dari awal sudah dijelaskan kepada nasabahnya, mengenai semua informasi yang dibutuhkan oleh nasabah.
Seorang investor yang ingin mempersiapkan dana pensiun dapat memilih investasi jangka panjang yang stabil, seperti reksa dana indeks atau obligasi pemerintah.
2. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi Portofolio adalah strategi dalam berinvestasi dengan cara menyimpan dana ke berbagai instrumen untuk meminimalisasi risiko.
Hal ini sebagai langkah antisipatif karena risiko dalam berinvestasi adalah mengalami kerugian dana karena imbal hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
Misalnya Seorang investor yang mengalokasikan dana pada berbagai kelas aset, seperti saham, obligasi, dan properti, untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis aset.
Baca Juga:Paling HITS, Rekomendasi Film Korea Bertema Zombie yang Cocok di Tonton Bareng PasanganDaftar 10 Game yang Berbahaya Untuk Anak, Kenali Ciri-Cirinya
3. Risiko Sesuai dengan Toleransi
Investasi yang sehat akan memberikan resiko sesuai dengan toleransi yang diberikan. Misalnya terjadi pada seorang investor dengan toleransi risiko rendah mungkin memilih investasi yang lebih stabil, seperti deposito atau obligasi, sementara investor yang lebih toleran terhadap risiko mungkin memilih saham atau reksa dana saham.
4. Laporan Keuangan yang Transparan
Investasi dalam saham perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang transparan dan diatur dengan baik.
5. Liquidity yang Baik
Tingkat liquidity yang baik akan membrikan kepercayaan yang tinggi dari nasabah untuk menanamkan dananya apda perusahaan tersebut.