Tujuannya adalah untuk saling mengenal dan melengkapi, bukan untuk saling mencaci, menghina, menghakimi, mengintimidasi dan diskriminasi kepada salah satu kelompok, dan mengunggulkan yang lainnya.
Karena hal tersebut bisa memicu gesekan dan ketegangan sosial. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat ayat 13).
Baca Juga:Sinopsis Film Hamka & Siti Raham Vol.2: Kesetiaan Cinta Istri Terhadap Buya, Ini Jadwal Tayangnya!Sudah Tahu Khasiat Daun Alpukat Dapat Mengatasi Diabetes? Simak di Sini
Dalam ayat tersebut, Allah SWT telah menegaskan bahwasanya kita hidup untuk terbuka, saling mengenal, dan bekerja sama serta hidup secara berdampingan dengan damai.
Dengan begitu, maka akan tecipta kondisi dimana sebuah peradaban dalam kondisi umat yang bersatu, hidup damai, dan saling tolong-menolong tidak membenci, saling menghasut, atau bertentangan antara satu dengan lainnya.
Sebagaimana firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 112:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمْ الذِّلَّةُ أَيْنَمَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللهِ وَحَبْلٍ مِنْ النَّاسِ
Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali hubungan kepada Allah dan tali hubungan dengan manusia” (QS Ali Imran: 112).
Islam sangat menganjurkan untuk memperkokoh tali persaudaraan. Sejarah menyebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, yang pertama kali Rasulullah lakukan ialah mempersaudarakan antara pendatang dari Makkah atau Muhajirin dengan tuan rumah yang menerima mereka di Madinah atau Anshor.
Upaya Rasulullah tersebut terbukti efektif karena Islam bisa kuat sejak saat itu mengingat sudah tercipta suasana yang kondusif antar umat.
Bahkan Islam mengajarkan macam-macam persaudaraan yang sama-sama kita kenal, di antaranya persaudaraan keturunan (ukhuwah nasabiyah), persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariyah), persaudaraan setanah air (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan seagama (ukhuwah Islamiyah).
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ، وَاتَّقُوا اللهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS Al-Hujurat: 10).
Baca Juga:Bikin Cemilan Musim Dingin! Resep Martabak Telur Roti Tawar5 Rekomendasi Glamping di Pangalengan Bandung Pinggir Sungai Buat Tahun Baruan!
Dalam ayat tersebut, Allah telah menegaskan bahwa antar sesama Muslim itu bersaudara, sehingga wajib hukumnya untuk menebalkan rasa perdamaian di hati masing-masing umat Islam.