KURASI MEDIA – Kanker serviks merupakan jenis kanker yang umum terjadi pada wanita. Salah satu gejala kanker serviks yang bisa muncul setelah berhubungan intim adalah pendarahan.
Menurut Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), dokter Brahmana Iskandar, pendarahan pasca-hubungan seks dapat menjadi tanda adanya kanker leher rahim.
Dokter Brahmana menjelaskan bahwa pendarahan tersebut terjadi karena adanya benjolan di daerah serviks yang tersentuh saat berhubungan seks, dan menyebabkan keluarnya darah.
Baca Juga:Wedding Impossible Jadi Salah Satu Drakor Romantis yang Penuh KejutanHonor Magic 6 Pro Diklaim Lampaui iPhone 15 Pro, Secanggih itu?
Serviks, yang terletak di sisi bawah rahim dan ujung atas vagina, menjadi lokasi yang rentan terhadap kanker serviks.
Kanker serviks sendiri disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV), yang dikenal sebagai virus penyebab infeksi menular seksual.
Virus ini dapat menyebabkan pembentukan sel-sel prakanker atau lesi prakanker tanpa menimbulkan gejala pada awalnya.
Dokter Brahmana menekankan pentingnya deteksi dini dalam mencegah dan mengatasi kanker serviks.
Skrining infeksi visual dengan asam asetat dan tes HPV DNA dapat membantu mendeteksi pertumbuhan sel yang abnormal sebelum benjolan muncul.
Untuk mencegah kanker serviks, vaksinasi dan skrining rutin sangat disarankan.
Dokter Brahmana menyarankan agar perempuan mulai melakukan skrining rutin setidaknya 3 tahun setelah aktif berhubungan seksual.
Dengan deteksi dini melalui skrining, kanker serviks dapat lebih mudah diatasi dan diobati.
Baca Juga:Mobil Listrik yang Dapat Subsidi Tahun 2024Manjur! Cara Meredakan Sakit Tenggorokan dengan Bahan Alami
Hal ini menegaskan pentingnya kesadaran dan tindakan preventif dalam menjaga kesehatan reproduksi perempuan.