5. Teknik Pemasaran Agresif
Aplikasi investasi yang menggunakan teknik pemasaran agresif dan menekan pengguna untuk segera berinvestasi tanpa memberikan penjelasan yang memadai atau memberikan waktu bagi pengguna untuk mempertimbangkan pilihan mereka biasanya mencurigakan. Teknik pemasaran semacam itu sering digunakan oleh skema Ponzi atau penipuan investasi lainnya.
Contoh-contoh aplikasi investasi yang berpotensi penipuan dan berbahaya bagi masyarakat termasuk aplikasi investasi yang menjanjikan keuntungan besar dengan risiko minimal tanpa dasar yang jelas.
Aplikasi yang tidak diatur dan tidak memiliki lisensi resmi, aplikasi yang menggunakan skema piramida atau Ponzi, dan aplikasi yang tidak memberikan informasi yang jelas tentang perusahaan atau tim manajemen mereka.
Baca Juga:Pentingnya Cek Kesehatan Sebelum Menjalankan Puasa Ramadhan Bagi Pendertia DiabetesTips Agar Bisa Beli Rumah Tanpa Kredit, Kuncinya Harus Konsisten
Beberapa contoh aplikasi semacam itu dapat berubah dari waktu ke waktu, jadi penting untuk selalu berhati-hati dan melakukan penelitian yang menyeluruh sebelum berinvestasi.