KURASI MEDIA – Apakah glaukoma dan katarak itu sama atau beda ya? Yuk, kita lihat penjelasannya di bawah ini, juga faktor risiko glaukoma.
Akhir-akhir ini, banyak orang penasaran dengan glaukoma. Tapi, tahukah kamu bahwa ada perbedaan antara glaukoma dan katarak? Ayo, kita bahas fakta-faktanya di bawah ini.
Apa Perbedaan Glaukoma dan Katarak?
Dilansir dari laman Sehat Negeriku, Dr. Eva Susanti, yang menjadi Direktur P2PTM, mengatakan bahwa glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan di Indonesia setelah katarak.
Baca Juga:Apa Itu Batu Ginjal? Ini 3 Faktor Pemicu hingga Cara Mencegahnya, Yuk Cek Sekarang!Terbaik! Ini 4 Cara Mengobati Batu Ginjal, Mulai dari RIRS hingga ESWL, Apa Itu?
Bedanya, jika katarak dapat diobati, kebutaan akibat glaukoma bersifat permanen dan tidak bisa diperbaiki. Jumlah orang yang terkena glaukoma diperkirakan akan bertambah seiring dengan meningkatnya umur penduduk di Indonesia.
Menurut Eva, WHO memperkirakan bahwa ada sekitar 57,5 juta orang di seluruh dunia yang menderita glaukoma.
Sekitar setengah dari penderita glaukoma di negara maju tidak menyadari bahwa mereka mengalami penyakit ini, dan jumlah ini bisa menjadi lebih tinggi, mencapai 90%, di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Glaukoma adalah penyakit yang seringkali tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, penting untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang glaukoma, serta melakukan deteksi dini agar penyakit ini bisa ditemukan lebih awal.
Semakin cepat glaukoma ditemukan dan ditangani dengan benar, semakin besar kemungkinan penderita dapat terhindar dari kebutaan.
Faktor Risiko Penyakit Glaukoma
Adapun Dr. Fifin Luthfia menjelaskan bahwa dalam upaya pengobatan atau kuratif untuk glaukoma, tujuannya lebih kepada mempertahankan kondisi penglihatan yang ada saat ini daripada memperbaikinya.
Ada beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan terkait glaukoma. Misalnya, kasus glaukoma lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki, dan juga lebih banyak terjadi pada ras kulit hitam dibandingkan dengan ras kulit putih.
Baca Juga:8 Tanda Gagal Ginjal yang Harus Diwaspadai hingga Cara PencegahannyaKasus Tertinggi Gagal Ginjal di Indonesia Usia di Bawah 50 Tahun, Ini Penyebabnya
Glaukoma juga merupakan jenis penyakit yang bersifat degeneratif, sehingga risiko terjadinya glaukoma akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.
Faktor lain yang juga memiliki peran penting adalah riwayat keluarga yang menderita glaukoma, status refraksi seperti miopia dan hipermetropia, serta adanya penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan hipotensi.