Sementara itu, di aplikasi XFA yang ada di Indonesia, tabel skema yang ditawarkan berupa keuntungan investasi dengan mata uang rupiah, yang tidak sesuai dengan skema perusahaan asli.
Sejak didirikan pada tahun 2023 oleh Ada McDonald di Inggris, XC Future Analytic telah menjalankan bisnisnya dengan legal dan transparan. Namun, aplikasi XFA yang beredar di Indonesia baru berusia sekitar tiga bulan sejak diluncurkan pada Mei 2024.
Fakta ini semakin mempertegas bahwa aplikasi XFA AI yang ada di Indonesia bukanlah aplikasi resmi yang berafiliasi dengan perusahaan XC Future Analytic dari Inggris.
Baca Juga:ICONNET FEST X Festival Budaya 1000 Desa, Kolaborasi Lewat Inovasi dan KreasiKembangkan Inovasi TJSL Berkelanjutan, PLN Icon Plus Boyong 2 Penghargaan TJSL & CSR Award 2024
Meskipun aplikasi XFA di Indonesia tidak direkomendasikan untuk dijadikan tempat berinvestasi karena berpotensi melakukan penipuan, sayangnya, aplikasi ini telah menarik banyak anggota yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi ini juga mulai terbentuk, terbukti dari banyaknya anggota yang terus melakukan deposit. Dalam pantauan Jabar Express di salah satu grup Telegram pada Minggu, 28 Juli 2024, sebanyak 52 orang melakukan deposit dan meningkatkan level keanggotaan mereka.
Mereka langsung mendapatkan apresiasi berupa sertifikat online lengkap dengan foto dan nama yang dipajang di grup tersebut.
Fenomena ini sangat disayangkan karena semakin banyak orang yang tergiur untuk bergabung dan menambah deposit mereka di aplikasi ini, meskipun aplikasi ini berpotensi menipu dan sewaktu-waktu bisa berhenti beroperasi (scam).
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk berhati-hati sebelum memutuskan untuk berinvestasi di platform semacam ini. Selalu lakukan riset mendalam dan pastikan keaslian serta legalitas platform investasi yang ingin digunakan. Jangan sampai tergiur oleh keuntungan cepat yang justru bisa berujung pada kerugian besar.