Kecil Tapi Memikat: Intip Keunikan Bonsai Asem Jawa

Kecil Tapi Memikat: Intip Keunikan Bonsai Asem Jawa
Bonsai Asem Jawa merupakan salah satu jenis bonsai yang populer di Indonesia. Tanaman yang bisa dijadikan bonsai ini yang berasal dari pohon Asam Jawa atau dalam nama ilmiahnya Tamarindus indica. (SUMBER FOTO: Freepik)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Bonsai Asem Jawa merupakan salah satu jenis bonsai yang populer di Indonesia. Tanaman yang bisa dijadikan bonsai ini yang berasal dari pohon Asam Jawa atau dalam nama ilmiahnya Tamarindus indica.

Sudah lama dikenal di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, sebagai tanaman asam. Umumnya, buah asam yang umum digunakan sebagai bumbu dapur dalam berbagai masakan tradisional.

Pohon Asam Jawa bisa disulap menjadi bonsai, meski aslinya pohon ini bisa tumbuh hingga mencapai 30 meter dengan batang besar dan kuat. Jika dibuat bonsai, ukurannya dikerdilkan melalui berbagai teknik, sambil tetap mempertahankan kesan tua, kokoh, dan alami.

Baca Juga:Realme GT 7, Siap Meramakain Pasar Flagship Killer Di Indonesia, Ditenagai Chipset Mediatek 9400e

Jika penasaran mengapa pohon Asem Jawa bisa menjadi bonsai, dan keunikan dari pohon ini, mari simak di sini!

Ciri-ciri dan Keunikan Bonsai Asem Jawa

Salah satu daya tarik utama dari bonsai Asem Jawa adalah penampilannya yang unik dan mudah dikenali. Daunnya majemuk bersirip genap, terdiri dari anak daun kecil yang berbentuk lonjong dan tersusun rapi.

Buahnya yang berbentuk polong panjang dan berisi daging buah yang asam juga bisa muncul dalam bonsai, terutama jika tanaman dirawat dengan baik.

Keunikan lainnya terletak pada batang dan percabangannya yang kuat, memungkinkan untuk dibentuk dalam berbagai gaya bonsai. Banyak seniman bonsai menyukai bentuk alami batang Asem Jawa yang bisa dibuat meliuk ekstrem tanpa menghilangkan karakter aslinya.

Teknik dan Perawatan Bonsai Asem Jawa

Perawatan bonsai Asem Jawa tergolong cukup mudah, terutama bagi penghobi yang sudah memiliki pengalaman dasar merawat tanaman hias. Tanaman ini menyukai sinar matahari penuh, sehingga sebaiknya diletakkan di tempat terbuka sepanjang tahun agar pertumbuhannya optimal dan tidak mudah terserang penyakit.

Penyiraman dilakukan hanya saat media tanam mulai mengering. Pada masa pembungaan, penyiraman sebaiknya dikurangi untuk merangsang munculnya bunga.

Selain itu, pemupukan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keindahan tanaman. Pupuk organik padat bisa diberikan sebulan sekali, sedangkan pupuk cair bisa digunakan seminggu sekali sesuai kebutuhan.

Baca Juga:

Untuk mempertahankan bentuk dan estetika bonsai, pemangkasan ranting dan cabang dilakukan secara rutin sepanjang tahun. Pengawatan atau pembengkokan cabang juga bisa dilakukan, namun perlu dilakukan dengan hati-hati karena cabang Asem Jawa mudah kembali lurus jika tidak ditangani dengan benar dan konsisten.

0 Komentar