KURASI MEDIA – Kasus Covid-19 kembali menunjukkan tanda-tanda peningkatan di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa masyarakat tidak perlu panik menghadapi situasi ini.
Hal tersenit disampaikan usai ia bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Selasa, (3/6).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden menanyakan langsung perkembangan terbaru soal Covid-19 di Tanah Air.
Baca Juga:Diskon Tarif Listrik Batal, Warga Bandung: Padahal Sangat Membantu Dibanding BSUBRI Salurkan Bantuan TJSL Senilai Rp165 Juta untuk Dukung Karya Bakti Kodam III/Siliwangi
Menkes Budi pun membenarkan bahwa memang ada kenaikan jumlah kasus dalam beberapa waktu terakhir.
“Tadi Pak Presiden nanya, bagaimana perkembangan Covid? Memang betul, saat ini ada kenaikan kasus,” ujar Budi kepada wartawan.
Meski begitu, Budi memberikan penegasan penting yang bisa membuat kita semua sedikit bernapas lega.
Menurutnya, kenaikan kasus ini disebabkan oleh varian baru yang relatif tidak mematikan.
Jadi, walaupun kasus bertambah, efeknya tidak seberat seperti di masa-masa awal pandemi dulu.
“Varian yang sekarang itu memang menyebabkan kenaikan, tapi tidak mematikan. Jadi masyarakat tidak perlu panik. Cukup waspada, tapi jangan terlalu khawatir,” tambahnya.
Kenaikan Covid-19 Terjadi di Berbagai Negara Asia Tenggara
Bukan hanya Indonesia yang mencatat peningkatan kasus, negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura dan Thailand juga mengalami hal yang sama.
Baca Juga:Kepedulian PLN Icon Plus Terhadap Keindahan dan Keselamatan Masyarakat dengan Perapihan dan Penertiban KabelDi Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 triliun
Bahkan, menurut data resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Indonesia mendeteksi adanya 7 kasus positif Covid-19 dalam kurun waktu 25–31 Mei 2025 atau pada minggu epidemiologi ke-22.
Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, menyampaikan bahwa pada minggu tersebut positivity rate tercatat sebesar 2,05%, yang berarti dari setiap 100 orang yang dites, ada sekitar 2 orang yang terkonfirmasi positif.
Kemenkes juga mencatat bahwa puncak positivity rate di tahun 2025 sejauh ini terjadi di minggu epidemiologi ke-19 dengan angka 3,62%. Kenaikan tertinggi pada periode itu terjadi di tiga provinsi utama Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.
Hingga saat ini, sepanjang tahun 2025, total sudah ada 2.160 spesimen yang diperiksa oleh Kemenkes. Dari jumlah tersebut, 72 spesimen dinyatakan positif Covid-19.
Menkes Keluarkan Surat Edaran
Untuk mengantisipasi lonjakan lebih lanjut, Kemenkes tak tinggal diam. Pada tanggal 23 Mei 2025, mereka telah menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19.