KURASI MEDIA- Mendukung efisiensi pengelolaan nasabah dan pengunjung setiap harinya, perusahaan solusi teknologi asal Bandung yang berdiri sejak tahun 2008, berhasil mengembangkan iQue (Intelligent Queue System) yaitu sistem antrian digital yang kini telah digunakan oleh berbagai institusi besar di Indonesia.
Sistem antrian digital iQue, hasil pengembangan CV Newtronic Solution kini digunakan secara luas di berbagai sektor layanan publik mulai dari bank nasional, rumah sakit, hingga instansi pemerintahan seperti kantor Samsat dan layanan pajak, iQue telah menjadi sistem aktif yang menangani ribuan tiket antrian nasabah/pasien setiap harinya.
“Kami merancang iQue bukan sekadar untuk mempercepat antrian. Yang lebih penting, sistem ini membantu instansi mendapatkan gambaran yang jelas tentang layanan mereka setiap hari,” ujar CEO CV Newtronic Solution, Surya Adhitama, Selasa (17/6/2025).
Baca Juga:Proyek Flyover Nurtanio mangkrak, Farhan :"Pemerintah Kota Tak Akan Tinggal Diam"Jelang Piala Presiden 2025, Komite Penyelenggara Tinjau Kesiapan Stadion Si Jalak Harupat
Menurutnya, teknologi ini lahir dari semangat untuk mempermudah urusan masyarakat dan menciptakan ekosistem pelayanan yang lebih baik.
“Melalui pendekatan berbasis data dan sistem cloud yang fleksibel dan dapat diakses secara centralized atau terpusat iQue membantu institusi memahami pola layanan harian, mengatur alokasi SDM secara efisien, serta memberikan laporan real-time untuk evaluasi layanan,” tambah Surya.
Dia menjelaskan, produk iQue kini telah terpasang di berbagai sektor pelayanan, terutama di perbankan nasional, layanan kesehatan seperti rumah sakit dan klinik, serta berbagai instansi pemerintahan yang melayani masyarakat secara langsung.
“Sistem ini mendukung otomatisasi, kecepatan, dan akurasi pencatatan, sekaligus menjadi media interaktif bagi pengunjung,” jelas Surya.
Dalam konteks pelayanan publik, sistem antrian iQue kini dilengkapi dengan fitur antrian online yang memungkinkan pengguna untuk mengambil dan memantau nomor antrian secara langsung melalui perangkat mobile, sehingga memberikan kemudahan serta pengalaman layanan yang lebih fleksibel dan responsif.
“Di sisi lain, iQue turut menyediakan gambaran umum dan detail mengenai jumlah kunjungan, kecepatan pelayanan, serta menghasilkan laporan yang dapat digunakan untuk evaluasi internal dan pengambilan keputusan berbasis data antrian,” tuturnya.
Implementasi ini dinilai mampu mendukung transparansi dan efisiensi layanan, khususnya pada sektor dengan tingkat kunjungan tinggi. Sejalan dengan inisiatif digitalisasi layanan publik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, penerapan sistem ini juga berkontribusi dalam mempercepat proses pelayanan serta pencatatan data operasional di berbagai instansi. (*)