KURASI MEDIA – Indonesia sebagai negara tropis memiliki banyak jenis ular, baik yang tidak berbisa maupun yang sangat berbahaya. Gigitan ular bisa terjadi kapan saja, terutama di daerah pedesaan, perkebunan, hutan, atau bahkan pekarangan rumah saat musim hujan. Karena itu, penting bagi siapa pun untuk mengetahui langkah antisipasi agar terhindar dari risiko gigitan ular.
Ular umumnya aktif pada malam hari (nokturnal) dan senang bersembunyi di tempat lembap, gelap, atau di antara tumpukan kayu dan batu. Mereka tidak akan menggigit kecuali merasa terancam. Sayangnya, banyak orang tergigit karena tidak sengaja menginjak atau mendekatinya tanpa sadar.
Langkah Antisipasi yang Bisa Dilakukan
1. Jaga Kebersihan Lingkungan
Bersihkan pekarangan secara rutin.
Hindari menumpuk barang bekas, kayu, atau sampah organik yang bisa menjadi sarang ular.
Potong rumput tinggi dan semak-semak di sekitar rumah.
2. Waspada Saat Beraktivitas di Luar Ruangan
Baca Juga:Bayern Munchen Tundukkan Boca Juniors 2-1 di Piala Dunia AntarklubFlamengo Kalahkan Chelsea 3-1 di Piala Dunia Antarklub 2025
Gunakan sepatu tertutup dan celana panjang saat berjalan di area semak, sawah, atau hutan.
Jangan berjalan tanpa alas kaki di malam hari, terutama saat cuaca lembap atau hujan.
Gunakan senter saat berada di luar rumah malam hari.
3. Hindari Kontak Langsung
Jangan menyentuh ular, meski terlihat mati atau tidak bergerak.
Jangan mencoba menangkap ular tanpa keahlian khusus.
4. Periksa Tempat Persembunyian Ular
Sebelum duduk di bebatuan, batang kayu, atau membuka tumpukan barang di gudang, pastikan tidak ada ular bersembunyi.
Saat tidur di alam terbuka, gunakan alas dan hindari tidur langsung di tanah.
Tindakan Darurat Jika Digigit Ular Jika Seseorang Tergigit
Jangan panik. Usahakan korban tetap tenang.
Batasi gerakan, terutama bagian yang tergigit, agar bisa tidak cepat menyebar.
Jangan dihisap, dipotong, atau diikat erat.
Segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan serum anti bisa ular (SABU).
Mengetahui cara antisipasi gigitan ular bukan hanya penting bagi petani, pendaki, atau warga desa, tapi juga untuk semua orang. Anak-anak, orang tua, hingga warga kota yang tinggal di daerah perbukitan perlu memahami risiko dan langkah pencegahannya.