KURASI MEDIA – Dalam rangka memperkuat sinergi dan penyamaan persepsi terkait optimalisasi pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Bandung menyelenggarakan kegiatan Konsolidasi Pelaksanaan JKN yang dihadiri oleh lebih dari 150 peserta. Acara ini berlangsung di Kota Bandung dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB), Tim Pencegahan Kecurangan JKN (PK JKN) Kota Bandung, perwakilan dari 60 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), hingga perwakilan dari 48 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) di seluruh Kota Bandung.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, dr. Greisthy E.L. Borotoding, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk konsolidasi menyeluruh untuk mengingatkan kembali seluruh mitra fasilitas kesehatan (faskes) agar lebih menyadari pentingnya pencegahan kecurangan sejak dini.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkuat koordinasi dan menyamakan persepsi antara BPJS Kesehatan dengan seluruh stakeholder di Kota Bandung. Sekaligus menjadi pengingat bagi faskes, baik FKTP maupun FKRTL, agar semakin waspada terhadap potensi kecurangan. Fokus kami bukan pada penanganan kecurangan yang sudah terjadi, melainkan pada upaya pencegahan sejak dini. Kami berharap faskes dapat lebih proaktif dalam mengidentifikasi tindakan yang berpotensi menjadi kecurangan, sehingga bisa segera dicegah. Apalagi jika terjadi pergantian PIC atau tenaga medis di faskes, dikhawatirkan informasi penting mengenai pencegahan fraud tidak tersampaikan secara optimal,” ujar Greisthy.
Baca Juga:Resmi! Christian Nørgaard Bergabung dengan Arsenal Gantikan Thomas ParteyWaspada Voice Phishing: Penipuan Lewat Telepon yang Mengincar Data Pribadimu
Kegiatan strategis ini, menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ketua TKMKB Cabang Bandung, Prof. Dr. dr. Hikmat dan Kepala Bagian Penjaminan Manfaat dan Utilisasi BPJS Kesehatan Cabang Bandung, dr. Gerald serta dimoderatori oleh anggota TKMKB Kota Bandung, Saelusmana dari RS Rotinsulu. Kedua narasumber memberikan materi yang mendalam seputar pencegahan kecurangan dalam pelaksanaan layanan program JKN, khususnya dalam ruang lingkup kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan mitra faskes.
“Alhamdulillah narasumbernya para ahli dan pakar yang dapat menjelaskan secara detail di mana banyak pencerahan dan informasi baru yang didapat peserta. Sesi tanya jawab juga sangat hidup, bukan hanya tentang fraud, tapi juga kolaborasi JKN. Harapannya kegiatan seperti ini dapat rutin dilaksanakan ke depannya dan bisa dibuat dengan skala fokus grup agar lebih indepth,” ujar Saelusmaa.