“Salah satu pengalaman pribadi yang sangat berkesan adalah ketika istri saya melahirkan anak ketiga kami melalui proses operasi caesar. Saat itu dokter menyarankan tindakan SC darurat karena ada kendala dalam proses persalinan. Biayanya bisa mencapai Rp38 juta, namun semuanya tertanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar, tidak ada biaya tambahan yang perlu kami keluarkan,” kenangnya.
Apep juga menjelaskan bahwa setiap bulan, perusahaannya rutin membayar iuran JKN sebesar kurang lebih Rp300 juta untuk seluruh karyawan. Namun menurutnya, jumlah tersebut adalah investasi yang sangat sebanding dengan manfaat yang didapatkan.
“Nominalnya memang besar, tapi saya rasa itu sangat layak untuk menjamin kesehatan seluruh karyawan. Dengan mereka merasa terlindungi, produktivitas juga meningkat. Ini adalah bentuk kontribusi kami sebagai perusahaan dalam mendukung sistem jaminan sosial nasional,” tambahnya.
Baca Juga:BPJS Kesehatan Ikut Serta Meramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang Ka WargaApakah Periksa USG Kehamilan Bisa Gratis Pakai BPJS? Ini Caranya!
Sebagai perusahaan yang telah memenuhi seluruh aspek kepatuhan dalam pelaporan dan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, Apep menyatakan bahwa sejauh ini pelayanan yang diterima sangat memuaskan. Namun, ia berharap pemerataan akses dan layanan fasilitas kesehatan di daerah bisa terus ditingkatkan.
“Saya punya beberapa karyawan yang saat sakit harus pulang kampung, salah satunya di daerah Maluku. Di sana akses ke rumah sakit dan prosedurnya masih agak lama. Tapi kami terus bantu komunikasikan ke pihak BPJS Kesehatan, dan alhamdulillah mendapat bantuan dan pendampingan yang baik. Secara umum, BPJS Kesehatan sudah sangat bagus dan saya percaya akan melaju lebih baik lagi,” tutupnya.(*)