5. Vitamin dan Serat
Meskipun sedang berada di alam bebas, tubuh tetap membutuhkan vitamin dan serat. Di sinilah buah kering seperti kismis, pisang kering, atau apel kering punya peran penting. Beberapa orang juga membawa sup sayuran instan atau sayur kering untuk dikombinasikan dengan makanan utama. Asupan ini bisa membantu menjaga pencernaan tetap sehat, apalagi kalau perjalanan berlangsung lebih dari satu malam.
6. Air
Air juga jadi kebutuhan vital yang tidak bisa ditawar. Idealnya, setiap pendaki membawa cukup air untuk satu hari perjalanan, namun karena berat, sebagian bisa diandalkan dari sumber mata air di jalur pendakian. Tentu saja, air tersebut harus melalui proses penyaringan atau penjernihan menggunakan alat atau tablet khusus. Selain air putih, larutan elektrolit atau minuman isotonik bubuk juga sebaiknya dibawa untuk menggantikan mineral tubuh yang hilang lewat keringat.
7. Bumbu
Agar makanan terasa lebih nikmat, tak ada salahnya membawa bumbu pelengkap seperti sambal sachet, kecap, atau sedikit garam dan minyak dalam wadah kecil. Rasanya yang familiar bisa membangkitkan selera makan, terutama saat tubuh mulai lelah dan selera menurun. Makanan yang terasa enak biasanya lebih cepat habis, dan itu baik, artinya tubuh tetap terisi energi secara konsisten.
8. Makanan vakum
Baca Juga:Menteri Kehutanan Siapkan Aturan Pendakian Berdasarkan Level Kesulitan GunungBenarkah Termasuk Rinjani? Ini 5 Gunung Paling Berbahaya di Dunia untuk Pendaki
Terakhir, pertimbangkan untuk membawa satu atau dua porsi makanan siap saji dalam kemasan vakum. Makanan jenis ini sangat berguna ketika kondisi tidak memungkinkan untuk memasak, misalnya saat hujan deras atau tubuh terlalu lelah. Banyak produsen lokal yang kini menawarkan lauk-pauk seperti rendang, ayam suwir, atau semur yang sudah dikemas rapi dan tinggal dipanaskan sebentar saja.
Dengan membawa logistik makanan yang tepat, pendakian akan terasa jauh lebih nyaman dan menyenangkan. Semoga membantu.