Dinas Pariwisata Pangandaran Ungkap Kasus soal Tiket Palsu Masuk Objek Wisata

Pantai Jadi Destinasi Favorit Saat Liburan Nataru, Ini Alasannya!
Pantai Jadi Destinasi Favorit Saat Liburan Nataru, Ini Alasannya!
0 Komentar

KURASI MEDIA – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran berhasil mengungkap kasus tiket palsu untuk masuk objek wisata.

Adapun kasus ini terbongkar pasca ditangkapnya oknum petugas penarik retribusi atau tiket wisata yang saat ini tengah dilakukan pemeriksaan pihak Kepolisian Resor (Polres) Pangandaran atas dugaan pungutan liar.

Kepala UPTD Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, Riko Agung Purnama menyebutkan bahwa sistem pembayaran ticketing memang memiliki celah.

Baca Juga:Laka Laut di Pangandaran, Satu Korban Ditemukan Tewas di Dalam GoaModus Menjadi Penumpang, Motor Tukang Ojek di Pangandaran Berhasil Dibawa Kabur

Sehingga muncul dugaan pencetakan tiket palsu, untuk masuk ke objek wisata.

“Ada pencetakan diluar atau palsu, menggunakan alat seperti halnya printer termal,” kata Riko.

Ia mengatakan, untuk membedakan tiket palsu dan asli tersebut, lumayan sulit secara kasat mata.

“Tapi kita bisa lakukan verifikasi ini, bisa terbaca atau tidak sesuai,” ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya sempat menemukan ada tiket yang tidak sesuai. Ketika pada tiket tercantum nominal Rp1 juta, ternyata saat di scan nilainya hanya menjadi Rp600 ribu.

“Akhirnya kita perdalam, upaya preventifnya kita suruh beli tiket yang baru. Peredarannya sungguh luar biasa,” jelasnya.

Ia pun menambahkan untuk mengurangi praktik tiket palsu tersebut, pihaknya menekankan kepada petugas untuk melakukan scanning.

Baca Juga:Gara-Gara Siaran Video Dewasa, Pasutri di Pangandaran Masuk BuiRemaja Tenggelam di Pantai Pangandaran Akhirnya Ditemukan Meninggal Setelah Dua Hari Pencarian

Akan tetapi, kadang-kadang petugas penarik tiket tersebut abal, sehingga ada yang lolos masuk.

Menurutnya, untuk kasus yang menimpa penarik retribusi pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Pelaku berinisial UN, tertangkap basah ketika menjual tiket asli.

Saat itu UN meminta untuk mencetak tiket kepada petugas yang sedang jaga di pintu masuk pantai timur. Lalu dibawa dan dijuga untuk dijual kembali, hingga akhirnya tertangkap.

Hingga artikel ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak kepolisian mengenai perkembangan dari kasus tersebut. (*)

0 Komentar