Teks Khutbah Jumat 11 Juli 2025: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa Bulan Muharram

Teks Khutbah Jumat
Teks khutbah Jumat mengenai mengais keutamaan di sisa bulan Muharram. (Pixabay/StayWeird)
0 Komentar

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ

Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Saat ini kita berada pertengahan salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam Islam, yaitu bulan Muharram.

Sebagaimana kita tahu bersama, pada bulan mulia ini, kita dianjurkan untuk benar-benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin, dan mengisinya dengan berbagai macam ketaatan yang diridai oleh-Nya, seperti ibadah, bersedekah, melakukan kebaikan, tidak mengganggu orang lain dan semacamnya.

Baca Juga:Teks Khutbah Jumat 4 Juli 2025: Keistimewaan Berbakti Kepada Kedua Orang TuaTeks Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Isilah Liburan Sekolah dengan Kegiatan Bermanfaat

Selain itu, bulan ini menjadi bagian dari empat bulan haram dalam. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Artinya, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu,” (QS At-Taubah [9]: 36).

Allah menjelaskan kepada kita semua pada ayat di atas bahwa dalam setahun terdiri dari dua belas bulan, dan terdapat empat bulan yang diagungkan (arba’atun hurum), yaitu: (1) Dzulqa’dah, (2) Dzulhijjah, (3) Muharram, dan (4) Rajab. Keempat bulan ini disebut bulan hurum karena memiliki kelebihan dan kemuliaan yang tidak dimiliki bulan-bulan lain.

Salah satu bentuk dari kemuliaan bulan Muharram yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya adalah karena bulan ini oleh Nabi Muhammad disebut sebagai bulan Allah (syahrullah al-muharram), maka tentu saja sangat mulia di sisi-Nya.

Penjelasan ini sebagaimana disampaikan oleh Syekh Abdul Ghani an-Nabilusi, dalam kitab Fadhailusy Syuhur wal Ayyam, halaman 16, mengatakan:

وَقَدْ سَمَّى النَّبِيُّ الْمُحَرَّمَ “شَهْرَ اللهِ”، وَإِضَافَتُهُ اِلىَ اللهِ تَدُلُّ عَلَى شَرَفِهِ وَفَضْلِهِ، فَاِنَّ الله لَا يُضِيْفُ اِلَى نَفْسِهِ اِلَّا خَوَّاصَ مَخْلُوْقَاتِهِ

Artinya, “Sungguh, Nabi telah menyebut Muharram sebagai “bulan Allah”. Penyandaran bulan ini kepada Allah menunjukkan kemuliaan dan keutamaannya, karena Allah tidak menyandarkan sesuatu kepada-Nya kecuali makhluk-makhluk-Nya yang khusus.”

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Maka dari itu, sangat tepat bagi kita semua untuk mengais keutamaan ibadah di sisa-sisa hari bulan Muharram ini.

0 Komentar