KURASI MEDIA – Pemerintah Indonesia resmi menjalin kesepakatan dagang strategis dengan Amerika Serikat yang mencakup berbagai sektor, termasuk pembelian 50 unit pesawat Boeing. Kesepakatan ini dinilai sebagai tonggak penting dalam hubungan ekonomi bilateral kedua negara.
Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Washington D.C., Menteri Perdagangan RI dan pejabat senior dari Departemen Perdagangan AS menyepakati serangkaian kerja sama perdagangan, investasi, dan transfer teknologi.
50 Jet Boeing untuk Garuda Indonesia dan Pelita Air
Salah satu poin utama dalam perjanjian ini adalah rencana pembelian 50 pesawat Boeing, termasuk seri Boeing 737 MAX dan 787 Dreamliner. Jet-jet ini akan digunakan oleh maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, Pelita Air, dan beberapa operator penerbangan swasta.
Baca Juga:Prabowo Hadiri Bastille Day, Indonesia Segera Finalisasi Kontrak 24 Jet Tempur Rafale F4 dengan PrancisPLN Icon Plus dan Transvision Jalin Kerjasama untuk Masa Depan Hiburan Digital Indonesia
“Kesepakatan ini merupakan bagian dari modernisasi armada dan peningkatan layanan transportasi udara Indonesia,” ujar Dirjen Perhubungan Udara.
Langkah ini juga dipandang sebagai strategi untuk memperluas konektivitas udara Indonesia, terutama untuk menunjang sektor pariwisata, logistik, dan ekspor-impor.
Peningkatan Investasi dan Ekspor
Tak hanya soal pembelian pesawat, kesepakatan ini juga mencakup:
Peningkatan ekspor produk agrikultur dan kelautan Indonesia ke pasar ASKerja sama industri strategis seperti pertahanan dan digitalInvestasi AS di sektor energi terbarukan dan manufaktur Indonesia
Manfaat untuk Ekonomi Indonesia
Kesepakatan ini diyakini akan membawa berbagai manfaat:
Meningkatkan cadangan devisa melalui ekspor nonmigasMenyerap lebih banyak tenaga kerja melalui peningkatan industri aviasi dan logistikTransfer teknologi dan pelatihan SDM dalam sektor penerbangan
Keamanan dan Diplomasi Ekonomi
Selain dari sisi bisnis, kerja sama ini juga menjadi bagian dari diplomasi ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia di kawasan Indo-Pasifik. Dengan menggandeng mitra dagang besar seperti Amerika Serikat, Indonesia dapat menjaga stabilitas perdagangan di tengah dinamika geopolitik global. (*)