KURASI MEDIA – Di tengah maraknya aplikasi penghasil uang yang bermunculan, nama RisetCar sempat menarik perhatian banyak orang. Dengan tawaran investasi rental mobil dan iming-iming keuntungan besar, tak sedikit pengguna tergoda untuk mendaftar dan menyetor dana. Namun, pertanyaannya sekarang: Apakah masih aman mendaftar aplikasi RisetCar saat ini? Jawabannya TIDAK AMAN.
Pasalnya, aplikasi RisetCar telah resmi masuk ke dalam daftar investasi ilegal oleh Satgas Waspada Investasi (SWI) di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada siaran pers tertanggal 19 Juni 2025, Satgas Waspada Investasi kembali merilis daftar entitas keuangan ilegal yang harus dihindari masyarakat. Salah satu nama yang muncul dalam daftar tersebut adalah RisetCar.
Baca Juga:Ciri-Ciri dan Tanda XFA AI Aplikasi Penipuan, Kapan Aplikasi XFA AI Akan Scam?Mulai Drama Penarikan Mundur, Mungkinkah Aplikasi OMC Scam Β Minggu Depan?
Jika kamu mengakses dokumen resminya melalui situs OJK, kamu akan menemukan nama RisetCar tercantum pada urutan ke-8, lengkap dengan informasi mengenai modus penipuan yang digunakan, yaitu penawaran investasi rental mobil tanpa izin yang sah.
Salah satu indikasi klasik dari aplikasi investasi bodong adalah seringnya mengganti alamat website. RisetCar juga melakukan hal ini. Website mereka sebelumnya sudah tidak bisa diakses, dan kini diganti dengan domain baru. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghindari pemblokiran dan pengawasan dari otoritas.
Pergantian domain ini bukan hal sepele, melainkan tanda kuat bahwa pengelola aplikasi tidak profesional dan berniat menipu.
Menjelang scam, aplikasi seperti RisetCar biasanya akan menggelar promo besar-besaran. Contohnya, paket seharga Rp600.000 didiskon menjadi Rp300.000, agar pengguna tergiur untuk deposit lebih banyak.
Bukan cuma itu, RisetCar juga menjalankan skema “undang teman dapat mobil atau motor”. Meskipun beberapa hadiah mungkin benar-benar dibagikan, uang yang digunakan berasal dari deposit para member, bukan keuntungan bisnis nyata. Artinya, kamu ikut patungan untuk membayar hadiah para leader atau promotor aplikasi tersebut.
Model bisnis seperti ini adalah skema Ponzi, di mana uang dari member baru digunakan untuk membayar member lama. Selama masih ada orang yang tertarik mendaftar dan menyetor dana, sistem ini bisa bertahan. Tapi saat jumlah korban baru menurun, sistem akan runtuh.