KURASI MEDIA – Jika hanya mendengarkan musiknya sepintas, banyak orang akan mengira bahwa band ini berasal dari Jawa Barat, Indonesia. Lirik-liriknya yang kental menggunakan bahasa Sunda dan nuansa musik tradisional Nusantara membuat pendengar merasa seperti mendengar karya musisi lokal “teteh-teteh” khas Pasundan.
Namun, dugaan itu meleset jauh. Nusantara Beat ternyata bukan berasal dari Indonesia, apalagi Jawa Barat, melainkan dari Amsterdam, Belanda. Grup musik ini beranggotakan Jordy Sanger (gitar), Megan de Klerk (vokal), Michael Joshua (bass), Rouzy Portier (gitar dan keyboard), Sonny Groeneveld (drum), dan Gino Groeneveld (perkusi). Meski lahir dan besar di Belanda, mereka adalah keturunan Indonesia yang masih memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tanah leluhur.
Nusantara Beat memadukan genre psychedelic dengan sentuhan musik tradisional Indonesia. Mereka membawakan lagu-lagu yang terinspirasi dari kekayaan budaya Nusantara, khususnya musik pada awal abad ke-20. Nuansa mistis khas kepulauan tropis berpadu dengan aransemen modern, menciptakan pengalaman musik yang membawa pendengar ke masa lalu namun tetap terasa relevan untuk masa depan.
Baca Juga:Makna Lagu “Arungi” Romantic Echoes: Perjalanan Cinta dan Pengorbanan Seorang IbuLagu "Deslocado" dari NAPA Viral di TikTok, Ini Makna Mendalam tentang Kerinduan Seorang Perantau
Hampir seluruh lagu mereka mengandung unsur budaya Indonesia. Tidak hanya dari segi bahasa, tetapi juga dari tema dan instrumen musik yang digunakan. Beberapa lagu populer mereka antara lain Kota Bandung, Borondong Garing, Djanger, Mang Becak, dan Sifat Manusia. Penggunaan bahasa Sunda dalam lirik memberi keunikan tersendiri yang membedakan mereka di kancah musik internasional.
Band ini telah tampil di berbagai festival musik bergengsi di Eropa, memperkenalkan keragaman dan kekayaan musik Indonesia kepada dunia. Dengan konsep unik dan identitas yang kuat, Nusantara Beat berhasil memikat penonton di berbagai negara, sekaligus menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan Belanda.
Inspirasi mereka tidak hanya datang dari musik, tetapi juga dari rasa rindu terhadap kampung halaman leluhur. Lewat karya-karyanya, mereka berharap pendengar dapat merasakan atmosfer masa lampau di negeri tropis yang jauh, sekaligus melihat visi mereka untuk membawa musik ini ke arah yang lebih modern.
Sejauh ini, Nusantara Beat telah merilis beberapa single yang tersedia dalam format vinyl, bekerja sama dengan Lamunai Records dari Indonesia dan Bongo Joe Records dari Swiss. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa musik dapat menjadi medium yang menghubungkan generasi, melintasi jarak, dan menjaga warisan budaya tetap hidup.