KURASI MEDIA – Lagu Tabola Bale yang dinyanyikan oleh Silet Open Up tengah menjadi fenomena di media sosial, khususnya TikTok. Sejak dirilis pada 3 April 2025, lagu berdurasi 4 menit 35 detik ini langsung viral berkat perpaduan lirik ringan, dialek lokal yang unik, dan beat modern yang memikat. Video resminya di YouTube bahkan sudah ditonton lebih dari 64 juta kali.
Secara garis besar, Tabola Bale menceritakan kisah seorang pria yang jatuh cinta pada teman masa kecilnya. Seiring waktu, sang wanita tumbuh dewasa dan penampilannya semakin mempesona. Pertemuan kembali membuat hati sang pria “tabola bale” sebuah ungkapan dalam bahasa Timur yang berarti perasaan galau, gelisah, dan bergejolak tak karuan.
Lirik-liriknya menggambarkan perasaan kagum yang sederhana namun kuat. Misalnya, saat sang pria berkata, “Kaka lia ade tambah manis, pulang rantau dari mana? Aduh ade nona, jang talalu pasang gaya depan kaka, kaka jadi jatoh”, tergambar jelas bagaimana ia terpesona ketika sang pujaan hati kembali dari perantauan dengan penampilan berbeda.
Baca Juga:Lagu "Deslocado" dari NAPA Viral di TikTok, Ini Makna Mendalam tentang Kerinduan Seorang PerantauMakna Lagu “Arungi” Romantic Echoes: Perjalanan Cinta dan Pengorbanan Seorang Ibu
Kisah ini berlanjut dengan pengakuan perasaan yang lebih dalam. Dalam lirik “Ternyata ade nona, ko pu nama Maimuna, kaka harap bisa satu rumah, kalau terima sa pu cinta, kaka janji kita langsung nikah”, sang pria menunjukkan kesungguhan hatinya. Ia berharap Maimuna menerima cintanya, bahkan berjanji untuk segera menikah jika sang pujaan hati berkata “ya”.
Menariknya, lagu ini tidak hanya memikat karena ceritanya, tetapi juga karena perpaduan bahasa yang digunakan. Silet Open Up, musisi asal Flores, membawakan lagu ini dengan logat khas Timur seperti Papua dan Maluku, sementara Diva Aurel menyumbangkan bagian berlogat Minang. Kolaborasi ini diperkaya dengan sentuhan musik modern garapan Jacson Zeran dan Juan Reza, serta iringan gitar Kiki Acoustic.
Selain mengandung unsur romantis, Tabola Bale juga memiliki sentuhan humor dan ekspresi lokal yang membuatnya terasa akrab di telinga pendengar. Penyampaiannya yang santai, ekspresif, dan tidak menggurui membuat lagu ini relevan bagi generasi muda, sekaligus menjadi representasi keindahan keberagaman bahasa dan budaya di Indonesia.