Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat Posisi Juni 2025 Tumbuh Positif dan Terjaga Stabil

Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat Posisi Juni 2025 Tumbuh Positif dan Terjaga Stabil
Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat Posisi Juni 2025 Tumbuh Positif dan Terjaga Stabil
0 Komentar

Perkembangan BPR dan BPRS Milik Pemda di Jawa Barat

Pada posisi Juni 2025, terdapat 26 BPR dan BPRS milik Pemda di Jawa Barat. Total Aset BPR dan BPRS milik Pemda sebesar Rp6,97 triliun, tumbuh 2,46 persen YoY (Rp0,17 triliun) dibandingkan Juni 2024 sebesar Rp6,81 T. Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp2,40 triliun, tumbuh sebesar 3,56 persen YoY (Rp0,08 triliun) dibandingkan Juni 2024 sebesar Rp2,32 triliun. Kredit/Pembiayaan yang diberikan sebesar Rp5,81 triliun, tumbuh 4,71 persen YoY (Rp0,26 triliun) dibandingkan Juni 2024 sebesar Rp5,55 triliun. NPL gross memburuk dari 14,15 persen di Juni 2024 menjadi 16,41 persen di Juni 2025. BPR dan BPRS milik Pemda membukukan Laba sebesar Rp0,08 T, tumbuh 392 persen YoY (Rp110 miliar) dibandingkan Juni 2024 mengalami kerugian sebesar Rp0,03 triliun.

Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM dan KUR

Total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Januari s.d. Juni 2025 secara Nasional mencapai Rp131,65 triliun. Sementara itu, penyaluran KUR di Jawa Barat mencapai Rp13,74 triliun (10,58 persen share terhadap nasional). Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi penerima KUR terbesar ketiga setelah Jawa Tengah (Rp22,03 triliun) dan Jawa Timur (Rp21,86 triliun). Selama bulan Juni 2025, sebanyak 40.753 pelaku usaha di Jawa Barat telah memanfaatkan pembiayaan KUR dengan total penyaluran sebesar Rp2,27 triliun dan outstanding saat ini mencapai Rp2,21 triliun. Berdasarkan skema pembiayaan, KUR untuk sektor mikro memiliki porsi yang paling besar yaitu mencapai 63,59 persen dari total outstanding KUR Jawa Barat, diikuti KUR Kecil (36,06 persen), KUR Super Mikro (0,18 persen) dan KUR TKI (0,17 persen).

Tingkat inklusi masyarakat terhadap produk pasar modal mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan tercermin dari jumlah SID di Jawa Barat yang tumbuh sebesar 8,52 persen YoY, dengan porsi terbesar berasal dari Reksadana (26,31 persen), Saham (24,51 persen), dan SBN (17,57 persen) dengan total SID sebanyak 3.075.538. Sedangkan nilai transaksi saham di Jawa Barat telah mencapai Rp30,10 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 92,98 persen YoY. Pada periode bulan April 2025, perkembangan Perusahaan Pembiayaan, Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan LJK Lainnya (PVML), serta perusahaan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) di Jawa Barat menunjukan pertumbuhan yang bervariatif.

0 Komentar