KURASI MEDIA – Momen pertunangan Taylor Swift dan Travis Kelce, menghadirkan fakta menarik yang menarik perhatian publik. Terutama cincin tunangannya yang berukuran besar dan bergaya vintage.
Diketahui cincin tunangan tersebut dibuat Travis Kelce secara ‘custom’ bersama dengan ahli perhiasan Kindred Lubeck dari Artiflex Fine Jewelry.
Oleh karenanya, cincin tunangan tersebut langsung menyedot perhatian dunia. Terlebih, kemungkinan besar, cincin itu hanya ada satu-satunya di dunia.
Baca Juga:Konser The Eras Tour Taylor Swift Berubah Menjadi Pengalaman TraumatisTaylor Swift Menunda Konser di Rio de Janeiro, Suhu Panas Ekstrem Jadi Alasannya
Berapa harga cincin tunangan Taylor Swift?
Melansir dari beberapa sumber, Majalah Brides pun membahas cincin pertunangan baru Taylor Swift yang digadang-gadang bernilai selangit.
Apabila dikonversi ke dalam mata uang Indonesia, cincin tunangan pelantun Back To December ini setara Rp8,6 miliar.
Menurut Benjamin Khordipour dari Estate Diamond Jewellery, cincin itu mempunyai gaya Victorian dengan berlian cushion-cut kuno seberat delapan karat.
Sedangkan menurut Vogue, keterlibatan ahli perhiasan dalam pembuatan cincin tunangan ini berhasil membuat publik semakin jatuh cinta kepada pasangan tersebut.
“Cincin yang dikenakan Taylor seperti ‘bantal’ antik yang memanjang, dengan kualitas bati diperkirakan antara 8 hingga 10 karat,” kata Stephanie Gottlieb, ahli perhiasan yang berbasis di New York City kepada Yahoo, dikutip Rabu (27/8/2025).
Lebih lanjut Gottlieb memperkirakan, harga dari cincin tersebut berkisar antara 400.000 hingga 800.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,5 miliar sampai Rp13 miliar.
Detail cincin tunangan Taylor Swift
Apabila berbicara soal detail cincin, Olivia Landau, founder Clear Cut, menuturkan potongan batu super antik begitu indah memanjang ala Old Mine. Di mana hal itu yang paling trendi dan diminati sekarang.
Baca Juga:Taylor Swift Bikin Heboh dengan 1989 (Taylor’s Version), Debutnya Makin Ngehits!Lirik Lagu Back to December Taylor Swift Beserta Maknanya
“Potongan ini telah menjadi tren selama kurang lebihh setahun terakhir dan menjadi sangat populer, meski sangat sangat langka dan sulit ditemukan,” tutur Landau.
Landau pun menambahkan, bahwa berlian alami dengan potongan seperti itu memiliki karakter serta pesona yang menonjol. Dibandingkan berlian hasil laboratorium yang belakangan ini banyak dipakai para pengantin.
“Dengan maraknya berlian hasil laboratorium dan segala sesuatu yang terstandarisasi dan sempurna, kami melihat semakin banyak orang yang malah mencari keunikan dan nuansa vintage yang nyaris tak sempurna,” pungkas Landau. (*)