KURASI MEDIA – Kasus penculikan yang berujung pada pembunuhan kepala cabang (kacab) sebuah bank pelat merah terus menjadi sorotan publik. Polisi kini berhasil mengungkap dalang di balik aksi keji tersebut.
Mengejutkannya, sosok yang diduga sebagai otak pembunuhan kacab bank itu ternyata seorang motivator sekaligus pengusaha bimbingan belajar yang cukup dikenal di daerahnya.
Dari laporan yang diterima, pria bernama Dwi Hartono itu selama ini dikenal sebagai sosok dermawan dan pengusaha sukses di Rimbo Bujang, Tebo, Jambi.
Baca Juga:Ada Kode Redeem FC Mobile Terbaru Agustus 2025, Klaim Sebelum KadaluwarsaHeboh Penemuan Jasad Wanita Dicor Didalam Sumur Rumah Kekasih
Namun di balik citra positifnya, polisi mengungkap keterlibatannya dalam kasus penculikan dan pembunuhan kacab bank bernama Mohammad Ilham Pradipta pada Rabu (20/8/2025).
Penangkapan Dwi Hartono dilakukan di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu malam (23/8/2025) bersama dua tersangka lain berinisial YJ dan AA.
Sehari kemudian, polisi juga meringkus tersangka C di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Sebelumnya, aparat kepolisian telah lebih dulu menangkap empat pelaku yang terlibat dalam penculikan korban.
Mereka adalah RAH, RS, dan AT di Jakarta Pusat, serta EW yang berhasil diamankan di Bandara Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa Dwi Hartono berperan sebagai salah satu aktor intelektual dalam kasus ini.
Meski begitu, polisi masih mendalami sejauh mana peran Dwi dalam perencanaan maupun eksekusi penculikan dan pembunuhan tersebut.
Baca Juga:Rekomendasi Laptop Rp 6 Jutaan Terbaik Tahun 2025, Cocok untuk Mahasiswa, Pekerja, hingga GamerSpotify Umumkan Kenaikan Harga Langganan Mulai September 2025, Jadi Segini
“DH merupakan salah satu aktor intelektual penculikan,” jelas Syam.
Hingga kini, total 15 orang telah diamankan terkait kasus pembunuhan kacab bank tersebut.
Penangkapan para pelaku merupakan hasil kerja sama tim Subdit Jatanras dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya.
Polisi menekankan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan ini.
Syam menegaskan, pihaknya harus berhati-hati dalam mengungkap kasus besar tersebut.
“Ini membutuhkan waktu, kami harus cermat, sesuai SOP, dan tetap proporsional,” ujarnya.