KURASI MEDIA – Pasca kerusuhan terkait polisi yang menembakkan gas air mata kedalam kampus, Rektor Unisba, Prof A Harits Nu’man memberikan penjelasan mengenai kronologi insiden tersebut.
Harits mengatakan kerusuhan itu disebabkan oleh adanya gerombolan massa yang memblokade Jalan Tamansari.
“Saya sampaikan demo berakhir jam 17.00 WIB, korban mulai berdatangan pada kalau tidak salah masuk jam 17.20 itu sudah ada korban, posko itu buka sampai korban itu selesai ditangani,” ujar Harist, dikutip dari sumber kredibel, Rabu (3/9/2025).
Baca Juga:All Eyes on Bandung Trending Usai Kampus Unisba dan Unpas Diserang Gas Air MataViral Kampus Unisba dan Unpas Bandung Diserang Gas Air Mata, Bagaimana Kronologinya?
“Proses penanganan korban berakhir pada jam 20.30, sampai jam 21.00 WIB masih ada korban yang napasnya sesak dan lemas udah selesai kita bantu, kita tangani, evakuasi dan selamat dijemput keluarga,” sambungnya.
Lebih lanjut Harits mengatakan posko kesehatan Unisba itu tutup pukul 21.00. Ia mengatakan kerusuhan terjadi pukul 21.30 WIB.
“Posko tutup jam 21.00, kejadian semalam, seingat saya mulai jam 21.30 itu secara massif, kenapa demikian, kami coba mencari informasi kenapa kerusuhan bisa terjadi sampai dini hari,” ujarnya.
“Ternyata yang tadinya pendemo itu pulang jam 17.00 WIB dari gedung DPRD ke kampusnya masing-masing, di luar dugaan massa yang lainnya bergerombol dari satu titik ke titik lain,” katanya.
Ia pun menjelaskan, massa bergerak mulai Jalan Trunojoyo, Sulanjana dan berakhir di Jalan Taman Radio. Menurutnya, massa juga memblokade sejumlah jalan.
“Mereka memblokir jalan dari Taman Radio, kemudian Purnawarman, Simpang Harian Banga kemudian di depan Gedung LPPM sampai di Tamansari atas di ujung, memblokir jalan Tamansari plus di Tamansari bawah depan gedung Unpas,” paparnya.
“Gerombolan itulah yang menjadi pemicu sebetulnya yang dalam tanda petik di medsos menyebutkan aparat polisi menyerang kampus Unisba kalau tidak salah tagline-nya, itu adalah akibat dari yang bergerombol tadi dan sweeping itu dilakukan oleh aparat kepolisian, itu sepanjang pengamat saya,” jelasnya.
Baca Juga:Situasi Mencekam di Unisba dan Unpas, Gas Air Mata Masuk ke Area KampusPolisi Gunakan Gas Air Mata dan Water Cannon untuk Membubarkan Massa Aksi
Sementara itu, secara terpisah Kanit Keamanan Kampus Unpas bernama Rosid, mengaku mengumpulkan sisa proyektil gas air mata. Dia menyebutkan ada korban pingsan.