KURASI MEDIA – BPJS Kesehatan terus memperkuat langkah transformasi layanan berbasis teknologi demi menghadirkan pelayanan kesehatan yang semakin mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN di seluruh Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, saat melakukan kunjungan kerja ke Santosa Hospital Bandung Kopo (SHBK), Kamis (22/8).
Kunjungan tersebut dihadiri jajaran BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah V dan BPJS Kesehatan Cabang Bandung, serta disambut langsung oleh manajemen Santosa Hospital Grup, yakni dr. Yayu Sri Rahayu, selaku Direktur Utama Santosa Hospital Bandung Kopo (SHBK), dan dr. Luke Lompoliu, selaku Direktur Utama Santosa Hospital Bandung Central (SHBC). Acara ini menandai semakin eratnya sinergi antara BPJS Kesehatan dengan mitra fasilitas kesehatan (faskes) dalam mendorong digitalisasi layanan JKN.
Dalam agenda kunjungan, Direktur TI BPJS Kesehatan meninjau sejumlah fasilitas yang telah menerapkan inovasi digital seperti anjungan mandiri pendaftaran online yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN, dimana memungkinkan peserta JKN melakukan registrasi secara mandiri tanpa harus melalui antrean panjang.
Baca Juga:Pererat Sinergi dengan Insan Media, BPJS Kesehatan Gelar Temu Media 'SURABI JKN' di BandungStatus JKN Non-Aktif? Ini Solusi dari BPJS Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di Kota Bandung
Selanjutnya, kunjungan diarahkan ke instalasi farmasi dan klinik onkologi untuk memastikan optimalisasi pemanfaatan platform i-Care JKN. Sistem ini merupakan inovasi digital BPJS Kesehatan yang memungkinkan tenaga medis maupun peserta JKN mengakses riwayat pelayanan kesehatan selama satu tahun terakhir. Kehadiran i-Care JKN diyakini mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan medis, efisiensi layanan, sekaligus mendorong transparansi data kesehatan peserta.
Dalam sambutannya, Edwin menyampaikan bahwa digitalisasi merupakan fondasi penting dalam menghadirkan layanan JKN yang berorientasi pada peserta.
“Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk memastikan setiap peserta JKN mendapatkan layanan yang cepat, transparan, dan akuntabel. BPJS Kesehatan hadir dengan berbagai inovasi seperti Mobile JKN dan i-Care JKN yang kini sudah dimanfaatkan dengan baik di Santosa Hospital. Kami berharap, praktik baik ini bisa direplikasi oleh faskes lainnya di seluruh Indonesia,” jelas Edwin.
Ia menambahkan bahwa BPJS Kesehatan menargetkan agar seluruh mitra faskes, baik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tindak Lanjut (FKRTL), dapat mengadopsi sistem digital secara menyeluruh. Dengan begitu, akan memangkas antrean fisik, efisiensi waktu, dan peningkatan mutu layanan.