KURASI MEDIA – Timnas Indonesia bersiap melakoni laga krusial di fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda tergabung di Grup B bersama lawan tangguh seperti Irak dan Arab Saudi.
Hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia, sementara peringkat dua mesti berjuang lagi di fase kelima. Kondisi ini membuat perjalanan Rizky Ridho dkk. semakin berat, terlebih Indonesia menempati peringkat FIFA terendah di grup.
1. Jadwal Pertandingan
Indonesia dijadwalkan bertanding pada 8 dan 11 Oktober 2025. Irak mendapat jadwal 11 dan 14 Oktober, sedangkan Arab Saudi bermain 8 dan 14 Oktober, memberi Green Falcons waktu istirahat lebih panjang.
Baca Juga:Statistik Terburuk Guardiola, Arsenal Dominasi 67% Penguasaan BolaPersib Siap Jaga Rekor Tak Terkalahkan Lawan Arema, Meski Tanpa Marc Klok dan Guaycochea
PSSI bahkan meminta jam kick-off diundur demi persiapan maksimal. Laga kontra Arab Saudi diusulkan dimulai pukul 20.15 waktu setempat, sementara duel melawan Irak diusulkan ke 22.30 waktu setempat.
2. Lokasi Pertandingan Terpusat
AFC memutuskan seluruh laga fase keempat digelar terpusat tanpa format kandang-tandang. Untuk Grup B, Arab Saudi ditunjuk sebagai tuan rumah di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Keputusan ini menuai protes dari Indonesia, Irak, Oman, hingga Uni Emirat Arab karena dinilai memberi keuntungan besar bagi Arab Saudi, baik dari dukungan suporter maupun adaptasi lapangan.
Pengalaman pahit di fase ketiga pada saat Timnas Indonesia sempat terlambat masuk lapangan akibat minim pengawalan bahkan masih membekas. Untuk mengantisipasi, PSSI sudah mengirim tim advance guna survei dan menyiapkan hotel pilihan sendiri.
3. Wasit Asal Kuwait Picu Kekhawatiran
Penunjukan wasit asal Kuwait untuk laga kontra Arab Saudi menimbulkan kekhawatiran soal netralitas. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pihaknya sudah melayangkan protes ke AFC dan FIFA.
“Kami melobi agar wasit berasal dari wilayah yang lebih netral seperti Australia, Jepang, China, atau Eropa. Kita tunggu hasilnya,” ujar Erick di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (16/9).
4. Kuota Suporter Indonesia Dibatasi
Kabar mengecewakan lainnya adalah pembatasan tiket untuk pendukung Garuda. Meski banyak WNI yang bermukim di Arab Saudi, kuota suporter Indonesia dikabarkan hanya sekitar 8% dari kapasitas stadion.
Baca Juga:Gelandang Persib Thom Haye Dapat Sorotan, Bojan Hodak Pasang BadanHanya Imbang vs Mallorca, Atletico Madrid Tertahan di Peringkat 12 La Liga 2025/2026
Dengan kapasitas 62 ribu kursi, artinya kurang dari 5 ribu tiket dialokasikan untuk fans Merah Putih. PSSI menilai pembatasan ini dapat mengurangi dukungan moral bagi tim.