Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia dari Orde Lama hingga Reformasi

Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia dari Orde Lama hingga Reformasi
ILUSTRASI : freepik
0 Komentar

KURASI MEDIA – Sistem ekonomi Indonesia mengalami perubahan signifikan dari masa ke masa, seiring dengan dinamika politik, sosial, dan global. Dari Orde Lama hingga era Reformasi, kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan, stabilitas, dan kesejahteraan rakyat.

Ekonomi Indonesia pada Orde Lama (1945–1966)

Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia menghadapi tantangan besar berupa inflasi tinggi, keterbatasan devisa, dan infrastruktur yang hancur akibat penjajahan. Presiden Soekarno menerapkan sistem ekonomi terpimpin, di mana negara memiliki peran dominan dalam mengatur perekonomian.

Namun, kebijakan ini justru menimbulkan masalah baru. Inflasi melonjak hingga ratusan persen, sementara produksi dalam negeri stagnan. Situasi ekonomi yang tidak stabil menjadi salah satu faktor runtuhnya Orde Lama.

Baca Juga:10 Kebiasaan Literasi Digital yang Wajib Dimiliki Generasi MudaRahasia Pola Makan Sehat yang Bisa Kamu Terapkan Seumur Hidup

Ekonomi Indonesia pada Orde Baru (1966–1998)

Ketika Presiden Soeharto naik ke tampuk kekuasaan, arah ekonomi berubah drastis. Orde Baru menekankan pada stabilitas politik dan pembangunan ekonomi melalui pendekatan teknokrat dan dukungan lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

Kebijakan deregulasi dan pembangunan jangka panjang berhasil menekan inflasi, meningkatkan produksi pangan, dan menarik investasi asing. Pertumbuhan ekonomi sempat mencapai rata-rata 7% per tahun.

Namun, keberhasilan tersebut dibayangi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta ketergantungan pada hutang luar negeri. Krisis moneter 1997 menjadi pukulan telak, membuat rupiah terjun bebas dan sektor perbankan kolaps.

Ekonomi Indonesia pada Era Reformasi (1998–sekarang)

Setelah lengsernya Soeharto, Indonesia memasuki era Reformasi dengan fokus pada demokratisasi, transparansi, dan desentralisasi ekonomi. Pemerintah melakukan restrukturisasi perbankan, menekan inflasi, serta membangun kerangka hukum yang lebih transparan untuk menarik investasi.

Era Reformasi juga ditandai dengan kebebasan pasar yang lebih terbuka, walau tantangan baru muncul, seperti ketimpangan sosial, isu tenaga kerja, serta ketergantungan pada komoditas ekspor.

Meski begitu, ekonomi Indonesia berhasil pulih dari krisis 1998 dan kini termasuk dalam kelompok negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, bahkan masuk G20.

Sejarah perkembangan sistem ekonomi Indonesia menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi selalu dipengaruhi kondisi politik dan tantangan global. Dari ekonomi terpimpin di Orde Lama, pembangunan berorientasi pertumbuhan di Orde Baru, hingga demokratisasi ekonomi di era Reformasi, semuanya meninggalkan jejak penting dalam perjalanan bangsa. (**)

0 Komentar