Kartu Liputan Jurnalis Dicabut Istana: Reaksi Media dan Dampak Kebebasan Pers

Kartu Liputan Jurnalis Dicabut Istana: Reaksi Media dan Dampak Kebebasan Pers
Diana Valencia, Jurnalis CNN (instagram pribadi @dianavalenciagunawan)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Polemik kebebasan pers kembali mencuat setelah kartu liputan Diana Valencia, jurnalis CNN Indonesia, resmi dicabut oleh pihak Istana Presiden. Keputusan ini menimbulkan sorotan tajam dari kalangan media, organisasi jurnalis, hingga pengamat demokrasi karena dinilai dapat mengganggu independensi pers di Indonesia.

Kronologi Kasus

Menurut informasi yang beredar, pencabutan kartu liputan tersebut dilakukan setelah Diana Valencia memberitakan isu sensitif yang dianggap menyinggung pihak Istana. Namun, hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak pemerintah mengenai alasan detail di balik pencabutan tersebut.

CNN Indonesia dalam pernyataannya menyebut langkah ini sebagai tindakan yang merugikan kebebasan pers dan mengganggu akses jurnalis dalam meliput informasi publik yang seharusnya terbuka.

Baca Juga:Perkuat Komitmen di Dunia Vokasi, Honda Kembali Resmikan Pos AHASS TEFA di KarawangMasyarakat Kedaung Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis: 47 Orang Masyarakat Kedaung Dikaryakan setiap SPPGĀ 

Reaksi Media dan Organisasi Jurnalisrnalis

Sejumlah organisasi jurnalis, termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Dewan Pers, mendesak pemerintah untuk memberikan klarifikasi. AJI menilai pencabutan kartu liputan tanpa alasan jelas berpotensi menjadi bentuk pembatasan kerja jurnalistik yang bertentangan dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.

“Pemerintah seharusnya menghormati kerja jurnalis, bukan membatasi. Pers adalah pilar demokrasi,” ujar salah satu perwakilan AJI dalam konferensi pers.

Dampak pada Kebebasan Pers

Kasus Diana Valencia kini menjadi studi kasus penting dalam kebebasan pers di Indonesia. Pengamat menilai, jika praktik pencabutan kartu liputan terus berlanjut tanpa dasar yang jelas, hal ini bisa menciptakan efek domino berupa self-censorship di kalangan jurnalis.

Artinya, wartawan bisa saja enggan memberitakan hal-hal kritis terhadap pemerintah karena khawatir akses liputan mereka akan dibatasi. Kondisi ini tentu berbahaya bagi kualitas demokrasi dan transparansi informasi di Indonesia.

Pencabutan kartu liputan jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, oleh pihak Istana bukan hanya sekadar persoalan administrasi, tetapi menyangkut kebebasan pers dan hak publik untuk memperoleh informasi. Reaksi keras dari berbagai pihak menunjukkan bahwa isu ini perlu segera diklarifikasi agar tidak menimbulkan krisis kepercayaan terhadap komitmen pemerintah dalam menjaga demokrasi. (**)

0 Komentar