KURASI MEDIA- Maraknya penipuan dengan mengatasnamakan sebagai aplikasi penghasil uang, seringkali membuat para korbannya bingung, karena tidak bisa membedakan mana aplikasi yang aman atau tidak.
Banyak aplikasi mengklaim legal dengan membagikan foto-foto sertifikat perizinan baik dari dalam maupun luar negeri, namun ternyata sebagian hanya editan.
Bukan hanya itu, banyak aplikasi yang sampai rela mengeluarkan modal besar dengan memberikan profit diawal agar para anggotanya percaya, bahwa aplikasi tersebut benar-benar terbukti membayar. Padahal itu hanyalah umpan agar para korbannya semakin ketagihan dan menambah terus depositnya.
Baca Juga:Lirik Lagu Pretty Please – Hearts2Hearts, Trending No 1 Youtube MusikMasih Amankah Daftar Aplikasi NWSport Sekarang?
Bagi yang sudah terbiasa bermain aplikasi ponzi pasti akan langsung mengetahui bedanya aplikasi yang berpotensi menjadi penipuan dengan aplikasi yang bukan ponzi.
Namun bagi yang baru belajar investasi, hal ini akan sangat membingungkan, apalagi, promosi yang dilakukan aplikasi-aplikasi ponzi ini sangat masiv dengan menggunakan pendekatan psikologis, sehingga para calon korbannya akan menuruti semua yang diperintahkan.
Agar tidak sampai terjerumus dengan jeratan para scammer, perlu mengetahui dengan jelas, seperti apa ciri-ciri aplikasi yang berpotensi sebagai penipuan, berikut diantaranya :
1. Menjanjikan Keuntungan Besar hingga Tidak Masuk Akal
Menjanjikan imbal hasil yang sangat tinggi dalam waktu singkat, Kadang bisa menghasilkan hingga dua kali lipat dari modal awal, dalam waktu satu bulan bahkan kurang.
2. Tidak Terdaftar di OJK atau Lembaga Resmi
Investasi bodong tidak memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau regulator lainnya seperti Bappebti atau Bank Indonesia.
3. Skema Ponzi
Keuntungan investor lama dibayar dari uang investor baru, yang merupakan ciri khas skema penipuan. Fokus utama adalah pada perekrutan anggota baru, bukan pada pengembangan aset yang sebenarnya.
4. Tidak Bisa Mencairkan Dana (Withdraw)
Investor tidak bisa menarik dananya sewakt-waktu, tapi harus mengikuti jadwal yang dibuat aplikasi, dan ketika mendekati scam, maka uang sama sekali tidak bisa diambil lagi. 5. Pemasaran Agresif dan Testimoni Palsu
Baca Juga:Cara Edit Foto Berlatar Luar Negeri, Gampang Banget Pakai Gemini AIBerhadiah Umroh dan Emas, Apakah Aplikasi JalanX Benar Aman?
Pelaku menggunakan taktik pemasaran yang agresif, tidak jarang para leadernya juga sengaja pamer kekayaan di media sosial sebagai bukti keberhasilannya berbisnis investasi di aplikasi yang dipromosikan.