KURASI MEDIA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan memberi ruang kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak disiplin dan malas.
Hal tersebut disampaikan langsung olehnya dalam acara “Abdi Nagri Menyulam Hari Tahun 2025” yang dilaksanakan di Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Kamis (2/10/2025).
“Orang digaji kan harus ada produk, kalau digaji enggak ada produk, ngapain?” kata Dedi, Kamis (2/10/2025).
Baca Juga:Kang DS Ingatkan ASN yang Tak Mau Membaca Sulit Bersaing di Era Indonesia Emas 2045Tok! Gaji ASN 2025 Resmi Naik, Berapa Besarannya?
Ia mewanti-wanti Aparatur Sipil Negara (ASN) yang malas dan sering tidak hadir untuk memperbaiki kinerja mereka. Bahkan, Dedi tak segan akan mengumkan nama-nama ASN yang dilaporkan memiliki kinerja buruk.
“Terhitung mulai 1 November, setiap OPD harus melaporkan pegawai yang paling malas. Namanya disebutkan, alamatnya dicantumkan, fotonya dipasang. Itu akan saya posting di TikTok saya,” tegas KDM.
Menurut Dedi, kebijakan ini bukan sekadar sanksi, melainkan shock therapy demi membangun budaya kerja yang disiplin dan professional.
“ASN itu digaji rakyat, maka harus memberikan pelayanan terbaik, bukan malah bermalas-malasan.” ujarnya.
Dalam pidatonya ini juga, Dedi mengungkapkan jika sejak delapan bulan menjabat, setidaknya ada 20 ASN yang ia berhentikan karena terbukti tidak melakukan tugas dengan baik.
Dengan langkah mengumumkan ASN yang malas di sosial media ini, ia memastikan akan memperkuat komitmennya dalam menegakkan kedisiplinan pegawai di lingkungan Pemprov Jabar.
Selain itu, Dedi juga berencana menyalurkan ASN di lingkungan Pemprov Jabar ke sejumlah sekolah sebagai tenaga administrasi.